Suara.com - Untuk memastikan agar masyarakat di kawasan terluar terpencil dan tertinggal (3T) mendapat bantuan, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara dan jajarannya mengunjungi Natuna.
"Salam dari Bapak Presiden Joko Widodo kepada bapak dan ibu. Beliau memerintahkan kepada saya, agar memastikan masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air, termasuk di perbatasan, merasakan kehadiran negara. Saya datang untuk memastikan, masyarakat di sini menerima bantuan terutama untuk meringankan beban akibat pandemi," katanya, Natuna, Selasa (22/9/2020).
Juliari melakukan kunjungan di pulau terluar yang berhadapan langsung dengan Laut China Selatan ini untuk menyaksikan penyaluran bantuan sosial (bansos).
"Saya juga akan berkunjung ke kawasan 3T lainnya memastikan negara hadir di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Ada dua jenis bansos di Natuna, yaitu Bansos Sembako #Kemensos Hadir dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Bansos sembako disalurkan 985 paket melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Bansos sembako selanjutnya disalurkan kepada 2.552 keluarga di 14 desa di perbatasan. Secara simbolik, bansos diserahkan Mensos kepada Kepala Bakamla Laksdya Aan Kurnia, di Pelabuhan Perikanan Selat Lampa, Natuna.
BST disalurkan kepada 5.784 keluarga penerima manfaat (KPM) BST di Kabupaten Natuna, dengan nilai total sebesar Rp 1.735.200.000. Sebanyak 3.175 KPM di Kabupaten Natuna juga tercatat masuk dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dengan nilai total Rp 7.302.500.000.
Dalam kesempatan tersebut, Juliari mengecek proses penyaluran BST di Kantor Pos Ranai. Ia berbincang dengan KPM, dan mendapatkan penjelasan dari petugas PT Pos tentang progres salur BST di Kabupaten Natuna
Adapun dari kedua jenis bansos tersebut, maka masyarakat Kabupaten Natuna menerima total sekitar Rp 9 miliar. Juliari menyatakan, berbagai bantuan ini diharapkan membantu meringankan beban masyarakat akibat pandemi.
Baca Juga: Warga Cianjur Terima Bansos Beras Plastik, DPR Desak Kemensos Turun Tangan
"Untuk BST, saya minta masyarakat untuk segera dibelanjakan di daerah sini, dengan harapan menggerakkan perekonomian lokal,” kata Juliari.
Pada masyarakat terdampak Covid-19, Kemensos juga menyalurkan bansos untuk KPM bansos reguler, yaitu akni Bansos Beras (BSB) untuk KPM PKH dan bansos Tunai untuk KPM Program Sembako Non-PKH senilai Rp 500 ribu.
Dalam rangka memastikan dukungan terhadap program BSB, Mensos juga meninjau kesiapan Bulog di Gudang Bulog Natuna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor