Suara.com - Masa pandemi Covid-19 masih akan berlangsung pada 2021, namun tahun depan, penjualan produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Usaha-usaha mikro masyarakat yang telah menggunakan sistem penjualan secara online akan meningkat pesat.
"Selama pandemi, penjualan online mengalami peningkatan yang luar biasa. Bukan hanya berlaku bagi perusahaan-perusahaan besar, tapi justru sebaliknya, bagi UMKM. Penjualan online UMKM naik 7 kali lipat daripada masa sebelum pandemi," ujar Kusumo Martanto, CEO Blibli.com dalam 2021: It’s Time to Win- Back “Reimagine, Recover, Regain”, yang diselenggarakan oleh Inventure, Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Pada kesempatan itu, Kusumo menyebut, secara umum di Indonesia, transaksi belanja online bahkan tumbuh 25 persen hingga 30 persen tahun ini. Untuk tahun depan, ia optimistis, pertumbuhan transaksi online masih akan mencapai double digit, sama dengan tahun ini.
Pada 2021, devisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih akan terjadi. Walaupun vaksin sudah tersedia, namun pandemi diramalkan belum seluruhnya tuntas.
Kusumo menilai, walau devisit APBN masih ada, namun e- commerce sangat optimistis mengalami peningkatan pendapatan.
Pada sesi berjudul "Store Going OMNI" ini, Kusumo menyebut, pemenuhan kebutuhan masyarakat sangat terbantu dengan adanya e-commerce. "Bayangkan jika di saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak ada e-commerce, bagaimana masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya?" ujarnya.
Ia menambahkan, pandemi ini merupakan momentum tepat bagi e-commerce untuk naik kelas. Peluang pertumbuhan e-commerce sangat besar tahun depan, jika mampu memberikan pilihan-pilihan yang tepat bagi masyarakat.
"Tahun depan, UMKM online bisa mendapatkan pertumbuhan yang sangat bagus, jika membuka mindset-nya bahwa shifting teknologi yang terjadi saat ini merupakan kebutuhan. UMKM bisa bertumbuh, jika ia memahami produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, antara lain makanan dan produk branded," ujarnya.
Aktivitas Mal masih Lesu
Jika UMKM masih akan mengalami peningkatan penjualan, tahun depan, aktivitas mal justru diprediksi masih akan lesu. Menurut penelitian yang dilakukan Inventure terhadap 629 responden, sebanyak 61,6 persen responden mengaku masih khawatir pergi ke mal dan 38,3 persen responden menyatakan mau pergi ke mal.
"Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah para pengelola mal sampai beberapa bulan ke depan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat tentang keamanan kesehatan saat ke mal," kata Yuswohady, Managing Partner Inventure, beberapa waktu lalu.
Adapun jaminan yang dimaksud Yuswohady adalah membangun customer confidence terkait cleanliness, healthiness, safety, dan environment (CHSE). "Kemampuan dalam melakukan 'CHSE branding' ini akan menjadi penentu bangkitnya bisnis mal di tahun 2021," katanya.
Berita Terkait
-
Gerakan Masyarakat Kunci Jaga Kesehatan dan Selamatkan Ekonomi Saat Pandemi
-
Kontraksi Ekonomi Makin Dalam, Wapres: Ekonomi Syariah Bisa Berperan Besar
-
Epidemiolog: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Akan Berakhir di Indonesia
-
Covid-19: Transaksi Online Ubah Perilaku Masyarakat
-
Bosan di Masa Pandemi? Aktivitas Ini Bisa Bikin Anda Produktif
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia