Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis perekonomian nasional akan kembali ke jalur positif pada kuartal IV 2020.
Hal tersebut dikatakan Perry dalam acara West Java Investment Summit 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Senin (16/11/2020).
"InsyaAllah pertumbuhan ekonomi mulai positif di triwulan IV 2020 dan akan meningkat jadi 5 persen di 2021," katanya.
Perry berdalih kegiatan ekonomi hingga saat ini sudah menunjukan perbaikan, baik dari sisi ekspor, investasi maupun dari sisi konsumsi usai tertekan di kuartal II dan III.
Tak hanya itu, Perry mengatakan, pada sektor keuangan juga mulai menunjukan tren perbaikan dan cenderung sehat.
"Sistem keuangan terjaga, nilai tukar rupiah stabil dan bahkan cenderung menguat, inflasi rendah, defisit transaksi menurun, dan sistem perbankan secara keseluruhan juga sehat," paparnya.
Sebelumnya rasa optimisme juga diucapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap menatap optimistis perekonomian sepanjang tahun ini meski kondisinya dirasa cukup berat, akibat tekanan pandemi Virus Corona atau Covid-19.
"Kita berharap di akhir tahun arahnya menuju 0 atau bisa positif," kata Airlangga dalam acara Indonesia Fintech Summit 2020 yang digelar secara virtual, Rabu (11/11/2020).
Airlangga mengungkapkan arah perbaikan ekonomi sudah terlihat sepanjang kuartal III lalu, dimana pertumbuhannya lebih baik dibandingkan kuartal II sebelumnya meskipun masih dalam zona negatif.
Baca Juga: Jokowi Yakin RCEP Akan Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi di Dunia
"Kalau kita lihat secara kuartal, dari kuartal II menjadi kuartal III itu ada kenaikan 5,05 persen," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2020 sebesar 3,49 persen, itu artinya perekonomian Indonesia resmi menyandang status resesi akibat pada triwulan sebelumnya juga minus sebesar 5,32 persen.
"Ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen," ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11/2020).
Kecuk mengungkapkan dari segi angka, pertumbuhan yang minus ini telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya karena masih tumbuh 5,05 persen.
"Tetapi kalau kita bandingkan dengan triwulan II tahun 2020 perekonomian kita tumbuh positif 5,05 persen," katanya.
Meski begitu secara kumulatif sepanjang tahun ini dari triwulan I hingga III, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,05 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing