Suara.com - Harga emas dunia terus merosot karena berita tentang efektivitas vaksin virus corona atau Covid-19 yang telah ditemukan oleh sejumlah perusahaan farmasi dunia.
Mengutip CNBC, Senin (30/11/2020) harga emas di pasar Spot turun 1,4 persen menjadi 1.785,11 dollar AS per ounce, sebelumnya jatuh ke level terendah sejak 6 Juli di level 1.773.10 per ounce dollar AS.
Posisi harga emas telah merosot sekitar 4,7 persen pada minggu ini. Harga emas berjangka AS tergelincir 1,2 persen menjadi 1.784 dollar AS per ounce.
"Begitu harga menyentuh di bawah level kunci 1.800 dollar AS itu memicu aksi jual. Kemungkinan harga akan menguji level 1.750 dollar AS karena kami memiliki alasan fundamental yang kuat seperti vaksin," kata analis OANDA Craig Erlam.
Lebih lanjut yang membebani emas, ekuitas AS berpacu ke rekor optimisme vaksin dan karena investor berspekulasi bahwa perdagangan global yang lebih tenang di bawah pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat.
"Diyakini bahwa Biden akan mengambil pendekatan yang lebih tenang terhadap perdagangan dengan negara lain seperti China dan itu tercermin di pasar saham," kata analis Natixis Bernard Dahdah.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa jika Electoral College memilih Biden, dia akan meninggalkan Gedung Putih, membuka jalan bagi Biden untuk secara resmi menjabat sebagai presiden.
"Namun, dengan suku bunga yang sangat rendah dan prospek stimulus ekonomi yang lebih besar, emas terlihat kuat dalam jangka panjang," kata Dahdah.
Dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 telah membuat bank sentral global menekan tingkat suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Antam Terus Turun, Hari Ini Rp 951.000 per Gram
Bersamaan dengan itu, sejumlah besar stimulus ke dalam perekonomian telah menimbulkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi. Ini membantu emas naik lebih dari 17 persen sepanjang tahun ini.
Harga perak turun 3,4 persen menjadi 22,65 dollar AS per ounce dan ditetapkan untuk membukukan penurunan mingguan 6,3 persen.
Platinum naik 0,3 persen menjadi 964,86 dollar AS dan paladium naik 1,7 persen menjadi 2.424,56 dollar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable