Suara.com - Sejak pertama kali terjadi pandemi pada awal tahun ini saham Zoom Video Communications telah naik sekitar 591 persen.
Tetapi dalam perdagangan pada hari Senin kemarin, saham aplikasi video teleconference ini turun 5 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan fiskal kuartal ketiga dan panduan triwulanan yang melebihi ekspektasi analis.
Investor tampak kecewa karena tingkat pertumbuhan pendapatan yang meningkat tahun ini bisa melambat.
Dengan pandemi virus Corona yang terus mendorong orang untuk melakukan Zoom untuk bekerja, sekolah, dan pertemuan keluarga, pendapatan Zoom tumbuh 367 persen secara tahunan di kuartal tersebut, yang berakhir pada 31 Oktober, menurut sebuah pernyataan.
Pada kuartal sebelumnya pendapatan meningkat 355 persen, dan pada kuartal sebelumnya, pendapatan meningkat 169 persen.
Margin kotor Zoom turun jadi 66,7 persen dari 67,3 persen di kuartal sebelumnya.
"Itu berdampak pada margin kotor, seperti halnya ketergantungan Zoom yang lebih tinggi dari biasanya pada sumber daya cloud publik," kata Kelly Steckelberg, kepala keuangan perusahaan, selama siaran web Zoom dengan para analis.
Eric Yuan, pendiri dan CEO Zoom, tidak dapat bergabung dengan siaran web.
“Saya memiliki konflik pribadi yang muncul,” katanya dalam sambutan yang direkam sebelumnya.
Baca Juga: Cara Pakai Filter di Zoom, Ganjar Pranowo Sampai Diajari Dulu Sama Anak SD
Lebih dari 80 persen keuntungan pendapatan fiskal kuartal ketiga Zoom berasal dari langganan pelanggan baru.
"Pendapatan di Asia Pasifik dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika tumbuh 629 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan lebih dari 300 persen di Amerika," kata Steckelberg.
Zoom mengatakan, pada kuartal tersebut memiliki sekitar 433.700 pelanggan dengan lebih dari 10 karyawan, naik 485 persen dari tahun ke tahun, lebih tinggi dari pertumbuhan 355 persen dari kuartal sebelumnya.
Pada kuartal tersebut, Zoom mengatakan bahwa layanan telepon cloud Zoom Phone premium telah berkembang ke lebih dari 40 negara dan wilayah, dan Zoom akan datang ke perangkat rumah pintar yang dibuat oleh Amazon, Facebook dan Google.
Perusahaan juga mengumumkan OnZoom, alat untuk mengadakan acara virtual langsung yang dapat dihadiri orang dengan membayar biaya.
Zoom menyerukan laba fiskal yang disesuaikan untuk kuartal keempat sebesar 77 sen menjadi 79 sen per saham dengan pendapatan 806 juta dolar AS hingga 811 juta dolar AS, yang menyiratkan pertumbuhan pendapatan 329 persen di tengah kisaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025