Suara.com - Mantan Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menilai krisis ekonomi yang terjadi saat ini sangatlah berbeda dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998.
Menurut dia pada tahun 1998, krisis terjadi akibat pergolakan politik dan merembet ke sektor ekonomi, sementara pada tahun ini krisis terjadi akibat kesehatan sosial yang berdampak pada ekonomi.
"Jadi sangat terbalik sekali, kalau 98 itu krisis terjadi akibat pergolakkan politik di kawasan Asia yang kemudian terjadi krisis ekonomi, kalau sekarang kesehatan sosial yang berujung berdampak pada ekonomi," kata Jusuf Kalla dalam acara seminar internasional yang diselenggarakan Indef secara virtual, Rabu (9/12/2020).
Untuk menyelesaikan krisis itu sebetulnya sangat sederhana kata JK, menurutnya setiap krisis yang terjadi ada sebab akibatnya.
"Jadi kalau mau menyelesaikan krisis saat ini lihat dulu sebabnya, selesaikan dulu sebabnya, yakni kesehatan, barulah setelah itu ekonomi perlahan mulai pulih," papar JK.
Lebih lanjut JK menjelaskan kenapa krisis kesehatan yang terjadi saat ini menimbulkan krisis ekonomi, dia bilang karena krisis kesehatan ini mengurangi daya beli masyarakat.
"Karena intinya daya beli berkurang kalau daya beli berkurang konsumsi berkurang. Pabrik mengurangi produksi, industri mengurangi produksinya karena berkurangnya daya beli," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2020 sebesar 3,49 persen, itu artinya perekonomian Indonesia resmi menyandang status resesi akibat pada triwulan sebelumnya juga minus sebesar 5,32 persen.
"Ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen," ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pemboikotan Produk Bikin Perancis Krisis Ekonomi?
Kecuk mengungkapkan dari segi angka, pertumbuhan yang minus ini telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya karena masih tumbuh 5,05 persen.
"Tetapi kalau kita bandingkan dengan triwulan II tahun 2020 perekonomian kita tumbuh positif 5,05 persen," katanya.
Meski begitu secara kumulatif sepanjang tahun ini dari triwulan I hingga III, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,05 persen.
"Apa yang bisa kita lihat dari triwulan III, yang pertama secara PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif dan cukup tinggi yaitu sebesar 5,05 persen, kalau kita bandingkan dengan triwulan kedua yang artinya terjadi perbaikan ekonomi yang cukup signifikan dan ini bisa menjadi modal yang bagus untuk ekonomi kedepannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan
-
Alasan Menteri Maruarar Sirait Minta SLIK OJK Dihapus atau Pemutihan Pinjol
-
Pesan Bahlil untuk Shell dan Vivo: Walaupun Tidak Menjual Bensin, Kebutuhan Rakyat Tersedia
-
BRI Peduli Sumbang Mobil Operasional Demi Peningkatan Mutu Pendidikan
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional