Suara.com - Sehat merupakan hal yang penting kita jaga, karena segala aktivitas dapat kita lakukan jika kita sehat. Menjaga kesehatan di masa Pandemi seperti ini dan memiliki jaminan kesehatan untuk payung pelindung keluarga sangatlah penting.
Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN – KIS) dari BPJS Kesehatan menjadi pilihan Fitriah Effendy (36) warga Mayangan, Kota Probolinggo untuk penjaminan kesehatan keluarga.
Penjaminan kesehatan saat ini merupakan kebutuhan sekunder yang harus dimiliki. Di jaman teknologi serba berkembang seperti ini tentunya biaya kesehatan juga mengikuti seiring kemajuan dan kecanggihan yang ditawarkan. Perkembangan itupun beririsan dengan banyaknya asuransi–asuransi yang ditawarkan oleh berbagai provider.
“Di situasi saat ini sangat penting menjaga kesehatan diri dan keluarga, yaa tetap kita perlu penjaminan untuk proteksi kita mengingat biaya kesehatan sekarang ini begitu mahal. Program JKN–KIS ini jadi pilihan karena relatif terjangkau dibanding dengan asuransi lainnya, yaaa harga iuran ekonomis dapatnya fantastis. Saya mendaftar menjadi peserta JKN – KIS bukan karena saat itu ada keluarga yang sakit tapi memang mendaftar karena jaga – jaga jika mendadak ada yang sakit dan harus melakukan perawatan. Kapan kita terkena musibah, kemalangan, sakit kan tidak ada yang tahu alangkah baiknya kita sedia payung sebelum hujan,” tutur Fitri sapaan wanita berjilbab biru ini.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan sejak terdaftar menjadi peserta program JKN–KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), Fitri mengaku belum pernah menggunakan kartu JKN–KIS nya untuk rawat inap.
Meski demikian tak menyurutkan semangat fitri untuk rutin setiap bulan membayar iuran JKN–KIS dirinya dan keluarga.
“Di luar sana banyak yang beranggapan kalau nggak pernah sakit ngapain bayar terus kan iuran JKN – KIS seumur hidup pasti rugi. Ya, menurut saya pribadi yang namanya kita hidup pasti ndak minta sakit, inginnya sehat. Tapi apa manusia bisa memastikan keadaanya sampai nanti? pastinya tidak. Jika kita tak pernah sakit anggap saja gotong royong membantu yang sakit, nah.. kalau kita diberi rejeki sakit, Allhamdulillah sudah punya penjaminan kartu JKN – KIS tinggal di pakai saja,” tambahnya.
Fitri dan keluarga berharap Program JKN – KIS ini dapat terus berlangsung dan semakin berkembang.
Semakin kedepan banyak inovasi – inovasi yang tentunya untuk kemudahan peserta. Mutu pelayanan yang diberikan dari fasilitas kesehatan yang dimiliki agar terus ditingkatkan lebih baik lagi. Penyebaran informasi terkini terkait program baru, layanan dan kanal dapat disosisalisasikan secara menyeluruh ke semua masyarakat.
Baca Juga: Moniks BPJS Kesehatan Raih Internasional ASSA Recognition Award
Berita Terkait
-
Pengobatan Berkelanjutan lebih Mudah dengan Program Rujuk Balik
-
Feby : Fitur Konsultasi Dokter di Aplikasi Mobile JKN Bermanfaat Sekali
-
Moniks BPJS Kesehatan Raih Internasional ASSA Recognition Award
-
Tahun Depan Iuran BPJS Kesehatan Naik, Ini Jumlahnya
-
BPJS Kesehatan dan Kumpul Gelar Kompetisi BPJS Visualthon 2020
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok