Suara.com - Dorongan untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga dan permintaan kredit produktif harus terus dilakukan sepanjang 2021, agar perekonomian Indonesia bisa segera pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi tersebut, BRI konsisten melaksanakan berbagai program pemberdayaan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya bagi para pelaku UMKM.
Pada acara Media Group News Summit 2021 Economic Recovery, Ketua Himbara yang juga Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa hingga kini ada setidaknya Rp 6.459 triliun dana masyarakat yang dikelola perbankan di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp5.482 triliun telah disalurkan dalam bentuk kredit. Total rasio kredit yang disalurkan dari dana kelolaan bank (loan to depost ratio/LDR) perbankan nasional adalah sebesar 84,8 persen.
“Kondisi optimal LDR adalah 90 persen, maka diproyeksikan sekitar Rp600 triliun pinjaman yang masih harus didorong kepada sektor riil untuk menggerakkan ekonomi,” ujar Sunarso.
Ia juga berpendapat bahwa permintaan terhadap kredit menjadi kunci. Pendorong utama pertumbuhan kredit yang signifikan adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
Guna mendukung upaya pemerintah mendorong pertumbuhan kredit dan pemulihan ekonomi nasional, BRI berkomitmen dalam program PEN seperti penyaluran stimulus, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan restrukturisasi bagi debitur yang terdampak pandemi.
Sebagai perbankan yang memiliki portofolio pinjaman UMKM sebesar 82.13 persen, BRI memiliki peran besar dalam menyasar pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan. Hal ini dapat terwujud, karena BRI memiliki data terintegrasi pelaku UMKM, sehingga penyaluran stimulus dan kredit bagi pelaku usaha bisa berjalan efektif dan efisien.
Selain itu Sunarso menyampaikan bahwa BRI memiliki BRI Micro & SME Index yang memotret optimisme, ekspektasi, serta aktivitas bisnis pelaku UMKM sejak tahun lalu.
Baca Juga: BRI Pastikan UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kontraksi Ekonomi Imbas Pandemi
“Kondisi likuiditas dan kualitas kredit BRI dipastikan terjaga meski pandemi masih terjadi. BRI siap untuk menyalurkan lebih banyak pembiayaan produktif dan stimulus untuk pelaku UMKM,” ujar Sunarso.
Sunarso menambahkan bahwa segmen yang paling sensitif adalah masyarakat di bawah. Itu artinya mereka gampang terkena (dampak pandemi), tapi juga gampang pulih kembali. Maka kemudian BRI akan fokus ke ekosistem UMKM, terutama yang lebih kecil lagi dari mikro, yakni ultra mikro.
Tujuannya, dengan menaruh stimulus diharapkan dapat cepat mengungkit kembali pertumbuhan ekonomi. Target pertumbuhan ekonomi jika ekosistem tersebut dibangun bisa tercapai, karena menurutnya, kita semua memiliki resources-nya, sehingga tinggal dijahit saja.
Hasil riset BRI menunjukkan kenaikan aktivitas bisnis dan optimisme UMKM pada kuartal III dan kuartal IV 2020.
“Ekspektasi pelaku UMKM atas kondisi ekonomi 3 bulan ke depan lebih baik. Untuk itu kita semua harus bekerjasama menjahit kebijakan ini supaya lebih efektif dan efisien,” tutup Sunarso.
Berita Terkait
-
BRI Pastikan UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kontraksi Ekonomi Imbas Pandemi
-
BRI Salurkan Bantuan PIP Senilai Rp 6,9 Triliun Sepanjang 2020
-
Di Tengah Perlambatan Ekonomi, BRI Berhasil Jaga Kualitas Kredit
-
BRIAPI, Open API Pertama di Asia Tenggara Bersertifikasi PA-DSS & ISO:27001
-
BRI Raih Best of The Best Communications 2021, Ini Kata Erick Thohir
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya