Suara.com - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) mengklaim telah mengendus sejak lama soal dugaan suap dalam pembelian pesawat Bombardier CRJ-1000 oleh manajemen maskapai.
Ketua Sekarga Tommy Tampatty mengatakan, para karyawan pun sempat melaporkan dugaan ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 16 tahun lalu.
"Kami Pengurus Serikat Karyawan Garuda sejak tanggal 22 September 2005 telah melaporkan ke KPK beberapa transaksi yang patut diduga telah terjadi praktik Korupsi," ujar Tommy dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021).
Tommy melanjutkan, Sekarga juga sempat melaporkan ke Menteri BUMN terkait dugaan suap tersebut. Sekarga, jelas dia, mengirim surat kepada lima Menteri BUMN.
"Selain melaporkan kepada KPK, kami juga pernah mengirim surat berupa laporan kepada, Menteri BUMN Bapak Sugiarto ( tidak ada respon), Menteri BUMN Sofyan Djalil( tidak ada respon), Menteri BUMN Mustafa Abubakar (tidak ada respon), Menteri BUMN Dahlan Iskan (tidak ada respon), Menteri BUMN Rini Soemarno (direspon tapi tidak tuntas karena diganti reshuffle)," kata Tommy.
Tak hanya Menteri, Sekarga juga mengirim surat ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono sebanyak 1.000 kali, namun sayangnya Sekarga juga tak mendapatkan respon.
"1000 surat kami kirim Ke Istana Negara dikirim via Kantor Pos Pasar Baru juga tidak ada respon," imbuhnya.
Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk mengakhiri kontrak pembelian pesawat Bombardier CRJ-1000 yang dilakukan oleh Garuda Indonesia terhadap dua perusahaan leasing. Langkah ini, merupakan salah satu upaya maskapai lakukan efisiensi.
Erick menyebut, Garuda Indonesia merupakan maskapai yang mana biaya leasingnya paling tinggi di dunia yakni sebesar 27 persen.
Baca Juga: Bos Garuda Indonesia Klaim Selalu Rugi Gunakan Pesawat Bombardier
Terdapat dua leasing yang berkontrak dengan Garuda Indonesia terkait pembelian pesawat tersebut, pertama Nordic Aviation Capital (NAC) dengan 12 pesawat dan Eksport Develpoment Canada (EDC) dengan 6 pesawat.
"Karena itu saya dengan tegas dan manajemen sangat mendukung kita memutuskan untuk mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ1000 untuk mengakhiri kontrak kepada NAC yang memang jatuh temponya tahun 2027," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/2/2021).
Pemutusan kontrak ini mempertimbangkan kasus suap terkait pembelian pesawat Bombardier CRJ-1000.
"Kami juga melihat dari keputusan dari komisi pemberantasan korupsi Indonesia dan juga penyelidikan serius fraud dari Inggris terhadap indikasi pidana suap dari pihak pabrikan kepada oknum pimpinan Garuda saat proses pengadaan pesawat tahun 2011," pungkas Erick.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025