Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengancam akan mencabut insentif tax holiday perusahaan yang bendel.
Pasalnya dari data pemerintah setidaknya ada 82 perusahaan yang sudah mendapatkan fasilitas insentif tax holiday tapi belum juga merealisasikan investasi mereka di tanah air dengan nilai mencapai Rp 1.000 triliun.
"Sekarang kami lagi dalami kenapa (realisasi investasi) itu nggak jalan," kata Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/2/2021).
Menurut Bahlil pemerintah siap membantu para perusahaan tersebut jika mengalami kendala dalam merealisasikan investasi mereka.
"Tapi kalau cuma, mohon maaf, hanya mau akal-akalan pemerintah aja ya pemerintah harus punya sikap," tegas Bahlil.
Menurut dia, kalangan pengusaha tidak boleh mengatur negara, sebaliknya negara juga tidak boleh semena-mena dengan para pengusaha.
"Tapi kalau ada pengusaha pengusaha yang (nakal) mohon maaf tanda kutip negara juga harus bertindak, di situlah kehadiran negara dalam menjaga keseimbangan, karena bagaimanapun pengusaha ini penting karena mereka juga adalah pahlawan devisa dan pahlawan penciptaan lapangan pekerjaan," katanya.
Asal tahu saja, Berdasarkan data Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, realisasi komitmen investasi penerima tax holiday hingga November 2020 baru sebesar Rp 27,15 triliun. Dari 85 wajib pajak, baru tiga perusahaan yang merealisasikan investasi di Indonesia.
Baca Juga: Apa Itu SPT Pajak, SPT Masa dan SPT Tahunan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025