Suara.com - Safiudin, salah seorang member AFC Indonesia, tidak pernah menyangka akan memiliki penghasilan hingga mencapai Rp 100 juta perbulan. Sikap gigih dan pantang menyerah serta kesempatan untuk bergabung ke bisnis AFC Indonesia telah mengantarkan dirinya menjadi seorang yang berkecukupan.
Pria asal Semarang ini mengatakan bahwa dahulu dirinya hanya seorang sopir taksi dengan pendapatan maksimal Rp 3 juta per bulan. Ia mengisahkan, pada akhir tahun 2019 kondisi ekonomi keluarganya jatuh terpuruk.
Saat itu ia harus menyelamatkan kondisi ekonomi keluarga dengan cara mencari penghasilan dari sumber pendapatan lain.
"Saat itu saya tidak punya pilihan lain selain harus berani berbisnis. Demi keluarga, akhirnya saya gabung ke AFC. Saya mulai di AFC pada bulan Januari 2020," kata Safiudin ditulis Jumat (5/3/2021).
Baru dua bulan berselang, ternyata ia sudah berhasil menorehkan prestasi cemerlang dengan mencapai level Toreda. Atas pencapaian tersebut, ia pun mendapat berbagai macam hadiah dan bonus dari AFC Indonesia.
"Dalam waktu sekitar dua bulan, saya berhasil membuktikan diri bisa meraih kesuksesan. Saat itu saya yakin bahwa telah mengambil keputusan tepat dengan bergabung di AFC. Karena, ternyata berbisnis di AFC itu betul-betul luar biasa," ujarnya.
Ia pun berhasil memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Bukan hanya itu, ia mampu meningkatkan pendapatan bulanan menjadi berkali-kali lipat sehingga mampu mewujudkan mimpi-mimpinya seperti membeli kendaraan dan merenovasi rumah.
"Pencapaian itu tentu dilalui dengan penuh kerja keras. Intinya, di bisnis apapun kita harus tetap kerja keras, jujur, dan bersikap baik dengan mitra dan rekan bisnis. Dengan menerapkan hal tersebut, kita pasti sukses," tuturnya.
Co Founder PT H&E Dermatech Indonesia (AFC Indonesia), Michael Tampi, menjelaskan, konsep bisnis penjualan langsung yang dikembangkan AFC Indonesia menjadi keunggulan tersendiri karena penjualan langsung yang telah dibangun AFC Indonesia sudah memiliki konsumen tetap yang pada masa sekarang ini relatif cukup sulit untuk dibangun.
Baca Juga: Bak Raja, Sopir Taksi Persilakan Hewan Kaki Empat Ini Jadi Penumpang
“Konsep bisnis penjualan langsung menjadi keunggulan karena penjualan langsung telah memiliki konsumen tetap yang pada masa sekarang ini relatif cukup sulit untuk dibangun," tambah Michael.
Dengan semakin berkembangnya teknologi digital di Indonesia, menurut Michael juga turut mengubah strategi penjualan di sektor usaha penjualan langsung. Kini penjualan dapat dilakukan dengan mudah melalui berbagai media digital.
Melalui penggunaan internet dan teknologi informasi, PT H&E Dermatech Indonesia (AFC Indonesia) kini langsung dapat terhubung dan semakin dekat dengan para mitra usahanya dan membantu para mitra usahanya merencanakan serta mencapai keuntungan yang dijanjikan.
"AFC Indonesia percaya, para anggota dan member kami memiliki semangat serta karakter yang gigih dan ulet untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut serta terus berinovasi dan beradaptasi dalam melakukan penjualan," tutup Michael.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina