Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Dagang Indonesia pada Februari 2021 mengalami surplus 2 miliar dolar AS. Angka ini didapat dari kinerja ekspor yang lebih besar dibandingkan impor.
Pada bulan tersebut, nilai ekspor Indonesia mencapai 15,27 miliar dolar AS sementara nilai impor mencapai 13,26 miliar dolar AS.
"Pada bulan Februari ini, Neraca Perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus 2 miliar dolar AS," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers melalui video teleconference, Senin (15/3/2021).
Kecuk menjelaskan, ekspor Indonesia pada bulan Februari 2021 mencapai 15,27 miliar dolar AS angka ini naik 8,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun turun 0,19 persen dibanding ekspor Januari 2021.
"Nilai ekspor Indonesia pada bulan Februari 2021 ini sebesar Rp 15,27 miliar, kalau kita lihat mont to mont (mtm) memang ada sedikit penurunan dari ekspor bulan Januari turun tipis sebesar 0,19 persen, Tapi kalau kita bandingkan secara year on year (yoy) mengalami peningkatan 8,56 persen" kata dia.
Kecuk mengatakan, kinerja ekspor ini merupakan hal yang menggembirakan. Pasalnya, kinerja ekspor sejak bulan November 2020 terus mengalami pertumbuhan positif secara yoy.
Tak hanya itu, nilai ekspor pada Februari 2021 ini juga lebih besar dari nilai ekspor pada bulan Februari 2020 yang pada saat itu tercatat 14,06 miliar dolar AS dan lebih baik dari Februari 2019 yang pada saat itu senilai 12,79 miliar dolar AS.
Sementara kinerja impor, kata dia, pada Februari 2021 mencapai 13,26 miliar dolar AS angka ini naik 14,86 persen dibandingkan Februari 2020 secara tahunan, tapi secara bulanan turun 0,49 persen dibandingkan Januari 2021.
Dia juga menjelaskan, peningkatan impor secara tahunan ini merupakan hal yang baik. Karena, ini merupakan pertumbuhan positif pertama sejak bulan Juni 2019 yang pada waktu itu tumbuh 2,02 persen secara tahunan.
Baca Juga: Ekspor Februari 2020 Meroket 8,56 Persen, Kini jadi 15,27 Miliar Dolar AS
"Berarti mengalami kenaikan yang cukup tinggi dua digit yaitu sebesar 14,86 persen dibandingkan posisi bulan Februari tahun lalu," katanya.
Apalagi, kata dia, peningkatan impor ini juga diikuti dengan kinerja impor bahan baku dan barang modal yang melonjak masing-masing sebesar 11,53 persen dan 17,68 persen secara tahunan.
"Peningkatan impor bahan baku dan barang modal menunjukan geliat industri tanah air mulai bergerak bagus dan jika kita bandingkan dengan angka PMI pada bulan Februari masih berada dilevel ekspansi," katanya.
"Jadi performa ekspor dan impor menggembirakan. Ekspor meningkat 8,56 persen, impornya meningkat 14,86 persen tetapi kita surplus sebesar 2 miliar dolar AS," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?