Suara.com - Bank Mandiri terus memperkuat dan mengoptimalkan lini layanan pengiriman uang internasional atau remitansi dengan menjadi bagian dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication–Global Payment Innovation/SWIFT - GPI. Hal ini merupakan inisatif perseroan untuk menjadi bank penyedia layanan remitansi terbaik bagi seluruh nasabah dan para pelaku industri nasional.
SWIFT merupakan perusahaan global penyedia jaringan komunikasi finansial antar bank secara global dengan jumlah anggota lebih dari 11.000 institusi keuangan di lebih dari 200 negara di dunia. Sedangkan SWIFT-GPI adalah layanan inovasi SWIFT yang memungkinkan bank untuk menyediakan informasi transaksi cross border nasabah secara transparan dan real time.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, menyebut bergabungnya Bank Mandiri ke SWIFT-GPI akan semakin mendorong peningkatan volume transaksi remitansi perseroan. Pasalnya, transaksi akan semakin termonitor dan besaran biaya juga semakin transparan.
Terkait dengan monitoring transaksi, dia mencontohkan, nasabah dapat mengetahui status transaksi valas, baik incoming ataupun outgoing, secara realtime. Selain itu nasabah juga dapat mengetahui informasi mengenai biaya transaksi valas yang dikenakan oleh masing-masing bank yang terlibat dalam proses remitansi secara transparan.
“Sebagai salah satu bank berpredikat GPI Compliant, Bank Mandiri optimis dapat memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi valas internasional, terutama karena akses yang luas pada institusi keuangan global serta jumlah valuta asing yang bisa ditransaksikan,” kata Panji
Panji menambahkan, saat ini Bank Mandiri menjadi salah satu pilihan utama nasabah, baik wholesale maupun retail dalam melakukan transaksi valas internasional. Buktinya, pada tahun lalu transaksi remitansi yang dilakukan nasabah di jaringan Bank Mandiri mencapai USD130,94 miliar, atau tumbuh 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari nominal transaksi tersebut, USD 67,5 miliar merupakan transaksi valas ke luar negeri (outgoing remittance) dan USD 63,4 miliar adalah transaksi valas ke dalam negeri (incoming remittance)
“Kami bersyukur bahwa atas kepercayaan nasabah tersebut, layanan remitansi Bank Mandiri tahun lalu mencatatkan nominal transaksi tertinggi di Indonesia, baik incoming maupun outgoing, berdasarkan laporan terbaru SWIFT,” tandas Panji.
Baca Juga: Mandiri Digital: Bank Mandiri dan KCI Luncurkan Commuterpay Yogyakarta-Solo
Berita Terkait
-
Mandiri Digital: Bank Mandiri dan KCI Luncurkan Commuterpay Yogyakarta-Solo
-
Bank Mandiri Perkuat Layanan Penukaran Uang Kertas Asing Antar Bank
-
Finansialku: Masa Pandemi Covid-19, Orang Banyak Tanya soal Utang
-
Inovasi saat Pandemi, Strategi Bank Mandiri Kuasai Pasar di Era Digital
-
Cegah Sebaran Covid 19, Palembang Gaet Bank Mandiri Guna Parkir Elektronik
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun