Suara.com - Sistem logistik Tanah Air masih menjadi salah satu PR yang harus segera dibereskan pemerintah.
Pasalnya, biaya logistik saat ini menyumbang sekitar 20 persen sampai 30 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengakui, biaya logistik Tanah Air hingga kekinian terbilang lumayan mahal.
Eri memngungkapkan masalah itu dalam webinar Adaptasi dan Teknologi, Liat UMKM Lokal Berkembang di Tengah Pandemi, yang diselenggarakan Suara.com, Jumat (19/3/2021).
"Jadi ada sebuah anekdot di Indonesia, kalau mau kirim itu, biaya logistik sekitar 20 sampai 30 persen dan bukan yang termurah," kata Eri.
Eri mengakui, kondisi letak geografis daerah-daerah Indonesia menjadi salah satu faktor mahalnya biaya logistik.
Topografi kepulauan serta infrastruktur yang belum memadai, menjadi salah satu kendala utamanya.
"Kita tidak bisa bandingkan kondisi Indonesia dengan Amerika Serikat atau Malaysia, mungkin kalau kita kirim barang, di sana kondisi jauh lebih baik. Kita baru bisa bandingkan dengan Filipina," katanya.
Dia mengatakan, Filipina dengan kondisi letak geografis yang hampir sama dengan Indonesia, memiliki tantangan logistik yang sebanding.
Baca Juga: Strategi Menkop Teten Transformasikan UMKM Kala Pandemi Covid-19
"Kalau melihat Indonesia, sebetulnya yang paling mirip adalah dengan Filipina. Dibandingkan wilayah utara, pembangunan mungkin lebih maju dibandingkan wilayah selatan. Sementara di Indonesia kan mungkin wilayah barat saja, sedangkan timur masih menjadi tantangan," katanya.
Makanya tak heran marak pengiriman barang impor, karena biaya yang dibutuhkan lebih murah ketimbang kirim ke wilayah timur Indonesia.
"Inilah kenapa barang-barang kreatif dari timur tidak mampu bersaing secara harga, karena biaya pengiriman jauh lebih mahal ketimbang barang impor," ucapnya.
Untuk itu, kata dia, PR pemerintah ke depan adalah bagaimana menciptakan sistem logistik yang jauh lebih efisien.
Caranya, membangun sejumlah infrastruktur yang lebih memadai, sehingga barang-barang kreatif buatan UMKM dalam negeri bisa jauh lebih bersaing soal harga.
"Inilah jadi PR kita bersama, bagaimana distribusi memberikan pertumbuhan bagi UMKM," kata dia.
Berita Terkait
-
Strategi Menkop Teten Transformasikan UMKM Kala Pandemi Covid-19
-
Raja Factory Outlet Perry Tristianto Ungkap Kiat Sukses UMKM di Masa Corona
-
Menkop Teten Ungkap Jurus UMKM Bertahan saat Pandemi: Adaptasi Teknologi
-
Mau Usaha Maju saat Pandemi, Simak Webinar Suara.com soal UMKM Siang Ini
-
Boks Truk Ekspedisi Terbakar di Kapal, Publik Khawatirkan Paket yang Dibawa
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah