Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di sejumlah ruas jalan Ibu Kota.
Kendati demikian, sistem ganjil genap kendaraan pun masih diterapkan. Padahal, seharusnya ERP ini dibuat untuk menggantikan aturan ganjil genap.
"Perlu saya sampaikan bahwa bukan berarti begitu ada ERP, kemudian ganjil genap di seluruh ruas jalan hilang. Tapi, bisa saja staging-nya (penerapannya) akan tetap jalan," ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Kamis (25/3/2021).
Syafrin menjelaskan, sejumlah ruas jalan di Jakarta akan diterapkan ERP. Namun sebagian lainnya tetap memberlakukan ganjil genap.
Tujuan penerapan dua kebijakan ini adalah demi mengurangi kuantitas kendaraan di ibu kota.
"Pada ruas tertentu akan diterapkan ERP, kemudian pada ruas jalan lainnya dalam rangka membatasi pergerakan ataupun jumlah kendaraan bermotor pribadi juga akan diterapkan ganjil genap. Bisa dalam bentuk paralel seperti itu," tuturnya.
Sekarang ini, Syafrin menyebut Pemprov DKI tengah menyiapkan kajian komprehensif yang mengulas implementasi ERP.
Syafrin tak mau ERP mengalami kendala jika telah direalisasikan. Sebab, program ini sempat tersendat sejak beberapa tahun lalu.
"ERP sudah dicoba sejak 2015. Banyak kendala, sehingga selalu gagal. Berdasarkan pengalaman kegagalan ini, seluruh dokumen kami review," ucap Syafrin.
Baca Juga: Pemprov DKI Menang Kasasi Lelang ERP, PKS Minta Anies Segera Siap-siap
Pelaksanaannya diharapkan bisa segera dilakukan dalam waktu dekat begitu dokumen sudah siap.
"Kita harapkan tidak butuh waktu yang lama lagi, keseluruhan dokumen akan siap. Sehingga, kami bisa melakukan pelaksanaan lelang untuk implementasi ERP," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna