Suara.com - Harga emas naik 1 persen setelah dolar AS dan imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan. Kenaikan harga ini membuat logam kuning tersebut menembus level tertinggi 1 minggu.
Mengutip CNBC, Rabu (7/4/2021) harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi 1.743,04 dolar AS per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Maret di 1.745,15 dolar AS per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,8 persen menjadi 1.743 dolar AS per ounce.
Emas terangkat sementara oleh penurunan stabil dalam Indeks Dolar dan imbal hasil US Treasury yang lebih rendah, kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago.
Dolar jatuh ke level terendah dua minggu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun bergerak lebih rendah.
S&P 500 menyentuh rekor tertinggi untuk sesi keempat berturut-turut, Selasa, di tengah harapan pemulihan, sementara data menunjukkan pembukaan lapangan kerja Amerika meningkat lebih dari ekspektasi pada Februari.
Investor juga menunggu risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve, Rabu, untuk petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneternya.
Presiden Cleveland Fed Bank, Loretta Mester, Senin, mengatakan prospek ekonomi Amerika terlihat cerah, namun bank sentral harus tetap berpegang pada kebijakan longgarnya untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut.
Logam mulia lainnya, perak melesat 1 persen menjadi 25,14 dolar AS per ounce, paladium meningkat 0,5 persen menjadi 2.676,74 dolar AS per ounce, platinum melambung 2 persen menjadi 1.232,52 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Data Ekonomi AS Membaik, Harga Emas Langsung Melemah
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram