Suara.com - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron, menyebut perjalanan implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memiliki dinamika tersendiri. Ia memaparkan proses adaptasi BPJS Kesehatan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Hal tersebut diutarakan Ali dalam kegiatan LSPR Lecturer Convention 2021. Menurut Ali, BPJS Kesehatan dapat dikatakan sebagai organisasi pembelajar (Learning Organization), dalam artian organinasi yang harus waspada, luwes, adaptif, dan mampu membaca tren masa depan.
Menurut dia, tantangan yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan dan Program JKN-KIS adalah cakupan kepesertaan yang mencapai 222.847.524 jiwa (82% dari jumlah penduduk), dengan jumlah pegawai BPJS Kesehatan 6.968 pegawai. Artinya bisa dikatakan 1 pegawai melayani 31.982 peserta program JKN-KIS.
“Dengan jumlah peserta sebesar ini dengan segmen peserta yang bervariasi, customer needs tentunya terus meningkat, yang membutuhkan upaya-upaya inovatif untuk mencapainya. Di BPJS Kesehatan sendiri, pengelolaan inovasi berbasis pada akselerasi budaya inovasi,” kata Ghufron.
Ghufron bilang, dengan adanya pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar orang untuk lebih banyak beraktivitas dari rumah dan memanfaatkan aplikasi maupun tools berbasis website untuk tetap terhubung satu sama lain dan dunia yang lebih luas. Proses pembelajaran internal BPJS Kesehatan juga pada akhirnya mengadaptasi hal tersebut.
Akselerasi budaya inovasi BPJS Kesehatan, dimulai dari penggambaran pengetahuan atau Wall of Knowledge yaitu melakukan aktivitas belajar bersama dan menghasilkan one point lesson.
Dilanjutkan dengan penggambaran ide atau Wall of Ideas yaitu membentuk aktivitas ideation, melahirkan ide untuk meningkatkan kinerja unit kerja melalui proses design thinking, lean six sigma, dan sebagainya. Ketiga adalah penggambaran inovasi atau Wall of Innovation, aktivitasnya berupa testing, merancang prototype dan menerapkannya di lapangan. Testing merupakan tahap penerapan ide.
Terakhir adalah diadakan Festival Inovasi, aktivitasnya berupa mempresentasikan hasil-hasil inovasi dalam kegiatan festival tingkat wilayah ataupun nasional.
“Akselarasi budaya inovasi yang dibangun BPJS Kesehatan, membuahkan inovasi-inovasi pelayanan publik khususnya memudahkan peserta mengakses layanan seiring perubahan zaman. Inovasi yang diluncurkan BPJS Kesehatan juga mendapat apresiasi dari masyarakat, bahkan berperan besar dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia,” papar Ghufron.
Baca Juga: Gandeng Asosiasi Rumah Sakit, BPJS Kesehatan Perkuat Layanan JKN-KIS
Inovasi yang diusung BPJS Kesehatan, misalnyai dalam hal pelayanan administrasi kepesertaan tanpa tatap muka melalui BPJS Kesehatan Care Center 1 500 400, Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA) dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
Selain itu, BPJS Kesehatan memanfaatkan tele-consultation dalam melakukan kontak dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui aplikasi Mobile JKN dan Mobile JKN Faskes. Pemanfaatan tele-consultation ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meminimalisir kontak langsung seiring dengan kondisi pandemi Covid-19, layanan ini tanpa dipungut biaya tambahan.
BPJS Kesehatan juga mengembangkan screening Covid-19 harian peserta JKN-KIS melalui aplikasi Mobile JKN. Data screening ini digunakan sebagai sumber data peserta JKN-KIS yang memiliki kondisi komorbid dan disampaikan ke Pemerintah.
BPJS Kesehatan juga menyusun strategi pemanfaatan data dan informasi Program JKN-KIS dalam hal mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19.
BPJS Kesehatan memberikan dukungan sumber data dalam penyusunan target masyarakat yang akan menerima vaksin Covid-19; memberikan informasi pencatatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang meliputi registrasi, screening hingga dokumentasi pelaporan melalui aplikasi P-Care Vaksinasi.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menyampaikan dashboard kepada seluruh Pemerintah Daerah dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait program JKN dan pembayaran klaim Covid-19.
Berita Terkait
-
Gandeng Asosiasi Rumah Sakit, BPJS Kesehatan Perkuat Layanan JKN-KIS
-
BPJS Kesehatan Siapkan Rencana Aksi terhadap Pendapat BPK
-
Dirut BPJS Kesehatan Ajak Masyarakat Hidup Sehat demi Perangi Covid-19
-
Optimalkan Layanan di RSPAD Gatot Soebroto, Ini Upaya BPJS Kesehatan
-
BPJS Kesehatan dan Pegadaian Hadirkan Produk Fasilitas Gadai Peduli
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya