Suara.com - Harga minyak bergerak lebih tinggi didukung melemahnya dolar AS tetapi kenaikannya dibatasi oleh kekhawatiran tentang dampak permintaan dari meningkatnya kasus virus corona di India.
Mengutip CNBC, Selasa (20/4/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 28 sen, atau 0,4 persen, menjadi 67,05 dolar AS per barel, setelah melonjak 6 persen pekan lalu.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri sesi dengan penguatan 25 sen, atau 0,4 persen, menjadi 63,38 dolar AS per barel, setelah meroket 6,4 persen minggu lalu.
Dolar AS diperdagangkan pada level terendah enam pekan versus mata uang utama pada Senin, dengan imbal hasil US Treasury melayang mendekati tingkat terlemah dalam lima minggu.
Depresiasi dolar membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Namun, kasus Covid-19 melonjak di India, importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, mengurangi optimisme untuk pemulihan permintaan global yang berkelanjutan.
India melaporkan rekor peningkatan infeksi, yang mengangkat keseluruhan kasus menjadi lebih dari 15 juta, menjadikan negara itu yang terkena dampak terparah kedua setelah Amerika Serikat, yang telah melaporkan lebih dari 31 juta infeksi.
Kematian akibat Covid-19 di India juga melesat dengan rekor 1.619 menjadi hampir 180.000.
Wilayah ibu kota Delhi memerintahkan penguncian enam hari, bergabung dengan sekitar 13 negara bagian lain di seluruh India yang telah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan, jam malam atau penguncian di kota mereka.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi China dan AS Dongkrak Kenaikan Harga Minyak
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi