Suara.com - Salah satu pilar tanggung jawab sosial perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM) adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan masyarakat sekitar, sehingga berbekal keterampilan yang diperoleh dapat meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja yang lebih baik, atau bahkan memulai usaha sendiri.
Berbekal pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh perusahaan, maka MPM ingin mengambil bagian untuk menjawab isu sosial ini dengan menggelar program “Life Skill Training Center – Kelas Mengemudi Profesional” yang diadakan dengan pemberian pelatihan dan pengembangan hard skill dan soft skill bagi para pengemudi non-profesional agar mereka memiliki kemampuan mengemudi yang baik, patuh terhadap peraturan lalu lintas, dan beretika.
Adapun materi yang diajarkan dalam kelas pelatihan ini terbagi menjadi 2 fokus, pertama adalah ilmu soft skil pengemudi profesional yang meliputi mindset shifting, service excellence, customer service, etika pengemudi, teknik mengemudi, disiplin lalu lintas, dan keamanan mengemudi.
Sedangkan untuk materi hard skill, para peserta diajak untuk mempelajari pengenalan kendaraan dan penguasaan kemudi, pola berkendara yang baik, serta materi defensive driving. Selain itu para peserta juga mendapatkan pengajaran mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yaitu misalnya bagaimana penanganan jika menemukan korban kecelakaan yang patah tulang atau korban yang tidak sadarkan diri, termasuk juga pengetahuan mengenai teknik dan proses CPR.
“Life Skill Training Center atau LSTC merupakan salah satu program CSR andalan MPM untuk meningkatkan mutu dan keterampilan SDM, khususnya yang bekerja di sektor non-profesional maupun mereka yang belum memiliki pekerjaan," kata GM Corporate Communication & Sustainability MPMX Natalia Lusnita dalam keterangannya, Rabu (21/4/2021).
Sejak tahun 2015 hingga 2019, program LSTC berfokus pada pelatihan dan pembekalan SDM untuk menjadi tenaga mekanik profesional sehingga para peserta bisa bekerja di jaringan bengkel resmi atau bahkan memiliki usaha bengkel sendiri.
"Kali ini, bersama dengan Entitas Anak kami yaitu MPMRent kami menyasar kelompok pengemudi non-profesional yang komunitasnya semakin besar, yang mungkin selama ini belum pernah mendapatkan pembekalan teknik dan ilmu berkendara yang aman," ucapnya.
Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini para peserta bisa memiliki dan mengaplikasikan skill untuk menjadi pengendara yang baik dan taat peraturan lalu lintas, sehingga bisa memberikan performa pelayanan yang baik bagi penumpangnya dan tentunya menjadi penunjang bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih layak.
Sebanyak 164 orang dari berbagai komunitas pengemudi non-profesional mendaftarkan diri untuk mengikuti program pelatihan ini. Namun, demi keamanan bersama dan mematuhi standar prokes Covid-19, hanya 20 orang peserta terbaik yang dipilih melalui proses seleksi ketat berdasarkan kriteria persyaratan dan juga melalui interview.
Baca Juga: Strategi Tingkatkan Produktivitas SDM di Masa Pandemi
Natalia menambahkan bahwa para peserta pelatihan ini berkesempatan langsung menjadi calon kandidat tenaga pengemudi di MPMRent, anak usaha MPM yang bergerak di bidang jasa transportasi dan penyewaan mobil khusus korporasi.
“20 orang peserta pelatihan ini telah dipilih sesuai prosedur screening awal yang biasa kami lakukan ketika ingin merekrut calon tenaga pengemudi profesional untuk MPMRent dan materi yang diajarkan selama pelatihan ini juga merupakan sebagian dari materi pelatihan yang rutin kami berikan bagi para pengemudi kami. Oleh karenanya, data para peserta telah tercatat di database talent pool sehingga ketika nanti ada kebutuhan atau lowongandriver , para peserta ini akan langsung kami panggil untuk mengikuti tahapan seleksi dan interview penerimaan sebagai pengemudi profesional di perusahaan kami,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina