Suara.com - Pakar Marketing Yuswohady mengungkapkan adanya perubahan sikap pada generasi milineal selama Pandemi Covid-19, terutama pada generasi milenial muslim yang ada di Indonesia.
Berdasarkan kajian yang dilakukannya, pria yang akrab disapa Siwo ini, menyebut setidaknya ada lima hal yang mengubah sikap para generasi milenial muslim.
Pertama, spritual, yang mana pada pandemi, banyak milenial muslim mendekatkan diri ke Yang Maha Kuasa.
Ia menjelaskan, milenial muslim justru rajin beribadah setelah menghadapi cobaan pandemi ini, termasuk dari sisi transaksi yang ingin menggunakan prinsip syariah.
"Jadi pandemi itu bukan menjauhkan kaum muslimin dari Tuhan tetapi justru semakin mendekatkan. jadi itu implikasinya kemana-mana ya Sholat, Sholat enggak cuman wajib tapi sunahnya makin rapat. Termasuk wakaf yang termasuk seluruh aspek kehidupan Islam itu nanti termasuk sampai ke Transaksi," ujar Siwo dalam sebuah Webinar, Jumat (23/4/2021).
Kemudian Kedua, Siwo menyebut milenial muslim kini lebih memilih produk yang dari sisi kehalalan dan keamanan atau safety dan security.
Ia menerangkan, masyarakat selama pandemi justru akan membeli produk-produk yang memberikan jaminan halal, selain itu keamanan produk itu juga sesuai dengan prinsip Islam.
"Yang ketiga adalah screen. Jadi milenial muslim itu semakin hari apalagi dengan adanya smartphone sebagai katalis itu seluruh aspek kehidupannya disentuh oleh aplikasi. Semuanya, mulai dari bekerja, belajar, hingga leusure ya," ucapnya.
Lalu keempat, tutur Siwo, milenial muslim tetap berekspresi diri namun dengan situasi kenormalan yang baru di masa Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Erick Thohir Bangun Apartemen di Serpong, Cocok Buat Milenial
Ia menjelaskan, milenial muslim tetap bisa berkspresikan dirinya melalui aplikasi yang ditawarkan seperti Spotify, Youtube, hingga Netflix.
"Yang terakhir adalah sosial. Jadi kaum milenial ini yang menurut saya sesuatu yang baru yang itu tertentu adanya pandemi ini mengatakan bahwa itu memicu Apa yang disebut empatic Society. Jadi orang itu pandemi banyak orang susah, banyak orang yang kena lay off, maka kemudian milenial itu menjadi lebih peka dan lebih banyak berdonasi, berzakat, dan infaq," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD