Suara.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) bersama dengan Menteri Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengajak seluruh pekerja seni di Indonesia untuk terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah dan Direktur Keuangan BPJamsostek, Asep Rahmat Suwandha, saat menghadiri kegiatan Sosialisasi dan Dialog kepada Pekerja Seni Tradisional di Wilayah Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/5/2021).
Dalam sambutannya, Ida mengajak para pekerja seni untuk menjadi peserta, karena akan memperoleh banyak manfaat dan terlindungi dari risiko kerja yang mungkin terjadi.
“Para pekerja seni harus mendapatkan manfaat yang dapat diperoleh peserta BPJS Ketenagakerjaan, yakni jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian, dan jaminan pensiun. Manfaat tersebut tidak hanya untuk kepentingan pribadi peserta, tetapi juga keluarganya,” ujarnya.
Acara sosialisasi dan dialog kali ini dihadiri oleh sekitar 50 pelaku seni budaya di kabupaten dan Kota Magelang, antara lain pekerja seni bidang seni lukis, perupa seni kriya, seni tari, seni musik, seni tradisi dan seni visual/ multimedia.
Menaker melanjutkan, hingga kini masih banyak pekerja informal, khususnya pekerja seni yang belum melindungi diri dan keluarganya ke dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Hal itu disebutnya karena mereka belum mendapatkan pemahaman yang baik tentang pentingnya menjadi peserta.
Ida juga mengemukakan, terdapat program terbaru yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) bagi pekerja/ buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Pelaksana dari program tersebut adalah pemerintah dan BPJamsostek. Bagi peserta pPogram JKP yang kemudian terkena PHK berhak menerima tiga manfaat, yaitu uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan mengikuti pelatihan kerja.
Sejalan dengan Ida, Asepmengatakan, pihaknya akan terus berupaya optimal memberikan pelayanan dan akses informasi tentang program dan manfaat BPJamsostek kepada seluruh pekerja di Indonesia, tidak terkecuali para pekerja seni.
“Konsen kami saat ini adalah memberikan akses kemudahan dalam pendaftaran dan pelayanan klaim bagi seluruh pekerja, kemudahan akses ini akan terus ditingkatkan dengan menggunakan metode digitalisasi, sehingga nantinya seluruh hak-hak pekerja akan jaminan sosial ketenagakerjaan dapat terpenuhi,” jelas Asep.
Ia menyadari para pekerja seni saat ini membutuhkan dukungan dan bantuan pemerintah untuk tetap bertahan di masa pandemi Covid-19. Manfaat di dalam Program Jamsostek akan membantu para pekerja mendapatkan hak dasarnya, yakni terlindungi jaminan sosial.
Baca Juga: BPJamsostek - BP2MI: PMI Dilindungi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
“Sebanyak 4 program jaminan sebelumnya ditambah 1 program baru yakni JKK, JKM, JHT, JP dan JKP merupakan perlindungan menyeluruh yang dibutuhkan seluruh pekerja Indonesia, baik pekerja formal maupun informal, ini merupakan amanah undang-undang dan kami siap untuk mewujudkannya,” tutup Asep.
Asep menambahkan, peran pemerintah daerah sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial sangat dibutuhkan untuk mempercepat perlindungan menyeluruh bagi pekerja Indonesia, salah satunya melalui penyusunan dan penetapan regulasi serta alokasi anggaran.
Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana yang juga hadir dalam acara tersebut, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat dan BPJamsostek kepada pelaku seni dan budaya di wilayahnya.
“Mudah-mudahan acara ini memberi solusi bagi pelaku seni budaya menghadapi situasi pandemi Covid-19, bisa meringankan beban, harapan kami ada tindak lanjut sehingga masa depan para pelaku seni budaya semakin baik lagi,” tutup Edi.
Berita Terkait
-
Ekosistem Kesehatan Digital Ciptaan BPJS Kesehatan Bantu Tangani Covid-19
-
Menaker Minta Pekerja Patuhi Larangan Mudik Lebaran 2021
-
Perluas Kesempatan Kerja, Kemnaker Jalin Sinergi dengan Gojek
-
Menaker Ida Fauziyah Resmikan BLK Komunitas Milik Serikat Pekerja
-
Kemnaker akan Fasilitasi Pemasaran Produk Ecoprint Purbalingga
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar Amerika Melejit ke Level Rp16.700