Suara.com - Bank Indonesia (BI) menegaskan rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) belum masuk ke dalam blueprint pengembangan pasar uang (BPPU) 2025.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat menerangkan, dalam BPPU hanya menyangkut tiga pilar.
Ketiga pilar itu di antaranya, mendorong digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan (IPK), memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter, dan mengembangkan sumber pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko.
Dengan begitu, rencana rupiah digital masih dalam kajian BI yang masih terus dilakukan.
"Saat ini belum launching konsep CBDC secara konkret ke publik, masih dalam kajian dan akan masuk ke dalam blueprint," ujar Donny dalam Taklimat Media BI secara virtual, Jumat (25/6/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menuturkan, BPPU ini masih fokus pada pengembangan infrastruktur pasar uang.
Menurutnya, pembahasan rupiah digital masih panjang dan belum akan keluar dalam waktur dekat ini.
"CBDC ada di ara yang berbeda, karena memang insiatif baru yang berkembang di global, sebagaimana berusaha masuk ke uang digital," jelas dia.
Erwin menambahkan, dalam masa ini juga tidak urgensi yang mendesak untuk menerbitkan rupiah digital. Rupiah Digital bakal diterbitkan, jika rata-rata masyarakat tidak banyak membawa uang tunai.
Baca Juga: Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun di Kuartal I, Ini Penyebabnya
"Di Indonesia urgensinya belum sebesar negara-negara itu, konsep CBDC baru berkembang beberapa wacana," pungkas Erwin.
Berita Terkait
-
Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun di Kuartal I, Ini Penyebabnya
-
Transaksi Uang Elektronik di Aceh Capai Rp 154 Miliar
-
Meski Pandemi, Ekonomi Kota Batam Catat PertumbuhanPositif Pada Awal 2021
-
Keringanan Denda Telat Bayar Tagihan Kartu Kredit Diperpanjang
-
Demi Pemulihan Ekonomi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok