Suara.com - Bak cendawan di musim penghujan, pandemi covid-19 menjadi momen berseminya bisnis rintisan alias startup . Salah satunya bisnis rintisan yang memanfaatkan layanan digital.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, startup di sektor e-commerce menjadi pilihan kebanyakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian.
Beberapa sektor startup seperti healthtech, e-groceries, marketplace dan logistik mengalami pertumbuhan permintaan yang signifikan.
Tidak hanya startup retail, peranan startup berbasis UMKM juga sangat membantu sektor UMKM beradaptasi dengan perubahan.
"Maka itu saya meminta para pelaku startup perlu untuk terus berinovasi dan menciptakan produk dan layanan yang dapat menjawab permasalahan dan tantangan masyarakat yang semakin beragam ke depannya," ujar Semuel dalam Webinar Startup Studio, Jumat (6/8/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Co-founder & CTO of HappyFresh Fajar Budiprasetyo mengungkapkan, adanya pandemi perilaku konsumsi masyarakat berubah.
Hal itu, tuturnya, dibuktikan dari Studi Nielsen yang menyebutkan bahwa 49 persen konsumen menjadi lebih sering memasak di rumah akibat imbauan untuk tetap berada di rumah.
Terlihat dari meningkatnya permintaan kebutuhan belanja rumah tangga seperti kebutuhan dapur dan kebutuhan harian lainnya di platform HappyFresh.
"Kami juga melihat tren pertumbuhan konsumen baru yang membuka akun di platform kami. Peralihan kanal belanja konsumen yang semakin nyaman dengan e-groceries ini merupakan sinyal positif yang harus terus dieksplor dan dijaga momentumnya oleh para pelaku startup e-groceries," ucap dia.
Baca Juga: Tips Menggaet Investor bagi Startup Pemula
Fajar menambahkan, pihaknya telah memiliki untuk menjaga sinyal positif pertumbuhan bisnis startup. Caranya, dengan menghadirkan lebih banyak solusi yang dibutuhkan konsumen dan juga dengan memastikan jaminan stok dan kualitas produk.
"Serta kecepatan pengiriman. Ketiga hal tersebut juga menjadi faktor terpenting untuk menjaga retensi pelanggan," pungkas Fajar.
Berita Terkait
-
Tips Menggaet Investor bagi Startup Pemula
-
Turnamen Khusus Atlet Perempuan Dorong Keterbukaan Esports Indonesia
-
Kominfo: Penting Pastikan Keamanan Layanan Tanda Tangan Digital
-
Cocok untuk Milenial! Ini 5 Profesi Paling Dicari Startup
-
RUU Perlindungan Data Pribadi: Denda bagi Pelanggar sampai Rp 100 Miliar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun