Suara.com - Menurut hasil survei terhadap konsumen yang dilakukan Bank Indonesia, indeks keyakinan konsumen Indonesia pada Agustus 2021 turun menjadi 77,3 dari angka bulan Juli 80,2.
Posisi angka bulan Agustus 2021 juga mencerminkan IKK berada pada zona pesimistis atau indeks di bawah 100.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance Eko Listiyanto menilai angka indeks tersebut mencerminkan sinyal pemulihan ekonomi yang lemah.
"Ini merupakan penurunan terendah dalam 12 tahun terakhir, jadi bisa dibayangkan PPKM dan leveling kemarin membuat IKK turun ke titik terendah," kata Eko dalam acara diskusi publik bertajuk Apa Kabar Konsumen Indonesia Selama PPKM, Jumat (10/9/2021).
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Padahal pada bulan Juni, indeks IKK sudah mencapai level 100 yang artinya penuh optimisme.
"Jadinya tadi sudah optimis sekarang pesimis lagi," katanya.
Sinyal lemahnya pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini, kata dia, dampaknya benar-benar dirasakan konsumen.
"Jadi ini benar-benar sinyal pelemahan, tapi kalau kita bandingkan dengan September ini mungkin angkanya meningkat," katanya.
Merebaknya virus corona varian delta pada periode Juni dan Juli berdampak pada hasil penilaian indeks IKK, hampir sebagian besar responden yang menjawab survei dalam kondisi pesimistis.
Baca Juga: Satgas Kembali Kuasai Aset Eks BLBI di Karet Tengsin dan Pondok Indah
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penurunan IKK tak lepas dari pandemi Covid-19.
“Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tertahan, seiring dengan berlanjutnya kebijakan pembatasan mobilitas pada periode survei untuk mengatasi penyebaran varian Delta Covid-19,” ujar Erwin.
Erwin merinci, penurunan IKK pada Agustus 2021, terutama disebabkan melemahnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi, sebagaimana tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi sekarang yang menurun dari 67,1 pada Juli 2021, menjadi 59,4 pada Agustus 2021.
Kabar baiknya, masyarakat lebih yakin akan prospek ekonomi ke depan. Ini terlihat dari penguatan Indeks Ekspektasi Konsumen yang terpantau menguat dari 93,2 pada Juli 2021 menjadi 95,3 pada Agustus 2021. Meski memang masih berada pada area pesimistis.
Penurunan IKK pada Agustus 2021 terjadi pada mayoritas kelompok pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1 juta hingga Rp 4 juta per bulan.
Dari aspek usia, penurunan IKK terjadi pada mayoritas kelompok usia responden, terutama pada responden berusia lebih dari 60 tahun.
Berita Terkait
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
Rupiah Semakin Loyo di Jumat Pagi
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok