“Kami juga memberikan apersasi kepada seluruh pihak yang sampai saat ini banyak pihak mendukung kelapa sawit dan mewujdukan pendidikan secara kretaif bagi generasi muda,” tandas dia.
Sementara, diungkapkan, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnegotarigan, masa ini adalah masa yang krusial untuk semua , kendati masih dalam masa pandemi tidak menghentikan kreativitas para generasi muda dalam berkreasi untuk menghasilkan karya.
Kata Abetnego, generasi milenial dan gen Z sampai sampai saat ini telah menapai 50% dari populasi di Indonesia, dengan kondisi ini akan berdampak pada pengembagan bangsa kedepan. Lebih lanjut tutur Abetnego saat menjadi pemapar dalam Anugerah Sawit Fest 2021, banyak kreativitas dan upaya dari para peserta untuk menghasilkan karya terbaik, tetapi juga dia mengingatkan jangan sampai hanya melihat sisi baiknya saja tetapi juga harus tetap kritis untuk melakukan pembenahan, reorganisasi dari para ganerasi muda untuk bisa mengembangka industry kelapa sawit.
“Kelapa sawit maampu menyerap sekirar 16 juta pekerja, dimana sebanyak 4,2 juta pekerja lagsung dan sekitar 12 juta pekerja tidak langsung,” tutur Abetnego.
Senada dikatakan Direktur Kemitraan BPDP-KS, Edi Wibowo, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Indonesia mampu meraih pendapatan devisa negara tahun 2020 dari sektor minyak sawit dan turunannya, sebesar US$ 21,04 Miliar atau 13,58% terhadap neraca non migas.
Besarnya pendapatan devisa negara dari sektor sawit ini, merupakan keberhasilan bagi seluruh pemangku kepentingan sawit nasional.
Pentingnya keberadaan minyak sawit bagi perekonomian nasional, telah berdampak positif terhadap bertumbuhnya ekonomi kerakyatan. Dari berbagai pelosok desa, kota/kabupaten, provinsi hingga pusat, geliat ekonomi sawit telah banyak memberikan manfaat luar biasa terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan bagi tujuan pembangunan nasional berkelanjutan (SDGs).
Industri sawit nasional dari hulu hingga hilir memiliki peranan penting bagi pembangunan nasional.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, tercatat empat aspek indikator, yaitu; Pertama, menciptakan lapangan kerja sebanyak 4,2 juta orang pekerja langsung dan 12 juta orang pekerja tidak langsung. Kedua, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Mengusung Sawit di Bumi Anoa dengan Meninjau Potensi Ekspor Sawit
Ketiga, Berkontribusi terhadap perolehan devisa negara, rata-rata sebesar 13,5%
dari ekspor non migas setiap tahunnya. Dan keempat, mendorong kemandirian energi melalui bahan bakar nabati atau biodiesel yang menghemat devisa impor solar senilai US$ 8 Milyar per tahun.
Melalui keberadaan minyak sawit berkelanjutan yang mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan manusia, dan menjaga harmonisasi sosial dan kelestarian lingkungan selaras dengan tujuan pembangunan nasional dalam menjaga harmonisasi People, Profit dan Planet (3P).
Sesuai pula dengan prinsip dan kriteria Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang secara mandatori telah dilaksanakan para pemangku kepentingan minyak sawit.
Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berlandaskan ISPO, juga digadang-gadang akan menjadi senjata pamungkas dalam menangkal berbagai
tudingan negatif terhadap minyak sawit.
“Melalui SAWIT FEST ini diharapkan menjadi momentum bagi tumbuhnya generasi muda yang akan menjadi perisai minyak sawit berkelanjutan Indonesia. Melalui kepedulian millenial ini, maka minyak sawit akan mendapat kekuatan penuh guna menjawab berbagai tudingan negatif selama ini,” kata Edi.
Lain halnya dikatakan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonsia (GAPKI), Joko Supriyono, sepuluh tahun silam perspektif terhadap kelapa sawit masih sangat buruk, ada yang masih kelapa sawit baing deforestasi , tidak sehat dan kampanye negatif lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Bahllil Beberkan Alasan Pemerintah Tunjuk Pertamina Jadi Importir Tunggal BBM
-
Analis: Harga Emas Menuju USD4.000, Trader Perlu Cermati Peluang
-
OJK Catat Likuiditas Bank 'Banjir' Usai Guyuran Dana Rp200 Triliun dari Menkeu
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025