Suara.com - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Heru Dewanto mengatakan para insinyur telah bersiap untuk menuju era endemi Covid-19 yang saat ini masih bersatus pandemi.
"Endemi ini juga, kita harus berhati-hati. Kenapa? Karena endemi untuk Covid-19 ini mungkin bisa berbeda dengan endemi demam berdarah misalnya penanganannya. Endemi Covid-19 disalurkan lewat manusia, sehingga ada kekhawatiran muncul yang namanya hyper endemi, misalnya," ujar Heru Dewanto, Minggu (26/9/2021).
Menurut dia permasalahan Covid-19, bukan hanya urusan para tenaga medis. Dia mengatakan para insinyur punya andil untuk berpartisipasi, yakni dengan membantu para dokter dengan menciptakan teknologi baru di bidang kesehatan.
"Kemudian apa saya yang sudah PII lakukan, kami mencoba berkomunikasi. Selama ini kan kelihatannya urusan kesehatan kan murni urusan dokter saja. Padahal kita tahu di balik dokter itu ada teknologi. Dokter selama ini bekerja, semua menggunakan teknologi. Teknologi kesehatan itu kan sumbernya berasal dari para insinyur," terangnya.
Di luar negeri, hal tersebut sudah umum terjadi menurut Ketua Umum PII. Tapi di Indonesia melibatkan pemikiran para insinyur di dunia kesehatan adalah sesuatu yang masih jarang terjadi.
"Untuk itulah kami mengajak para insinyur untuk maju ke depan, bersama-sama menjadi pilar ketahanan kesehatan nasional bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Tentu kita harus mendalami betul para insinyur ini. Apa saja sih kebutuhan di dunia kesehatan. Karena itulah kami berkomunikasi dengan asosiasi kesehatan, produsen alat kesehatan, industri kesehatan dan lain sebagainya, untuk memahami apa kebutuhan dan syarat-syarat di dunia kesehatan," katanya.
Transisi Pandemi ke Endemi
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 yang saat ini sudah berlangsung hampir 1,5 tahun lebih diperkirakan bakal menjadi endemi pada tahun depan atau 2022.
Endemi sendiri adalah penyakit yang biasanya mewabah di suatu wilayah tertentu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), endemi mengacu pada kehadiran suatu wabah penyakit terus menerus pada populasi di bentang geografis tertentu, seperti satu wilayah, negara, atau benua.
Baca Juga: Klaster Covid-19 Sekolah Jabar, Ini Antisipasi Dinas Pendidikan Kota Bekasi
"Kami lihat di 2022, masa pandemi akan menjadi endemi. Dan sekarang disiapkan langkah-langkah bagaimana Indonesia bisa lakukan adjustment," kata Sri Mulyani.
Pandangan ini kata dia juga sejalan dengan Organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menyatakan perihal kemungkinan Covid-19 yang tidak akan hilang dan akan berubah menjadi penyakit endemi.
Menurutnya, hal tersebut adalah pandangan dari para ilmuwan di mana pandemi belum akan selesai dan mungkin berakhir menjadi endemi.
"Ilmuwan menganggap SARS Covid-19 akan menjadi endemi dan inilah yang harus kita siapkan karena bapak presiden menyampaikan kita akan terus melakukan respons kebijakan berdasarkan data fakta dan tentu dari berbagai pandangan ilmuwan," katanya.
Lantas bagaimana dengan nasib ekonomi Indonesia jika status itu benar adanya. Apakah sudah siap atau belum? "Jadi sekarang ini disiapkan langkah-langkah bagaimana Indonesia melakukan jasmani terhadap pandemi menuju endemik ini sesuai dengan pandangan dari berbagai para ilmuwan mengenai apa kemungkinan feature dari pandemi ini," ucapnya.
Untuk itu Sri Mulyani menekankan, respons RAPBN 2022 juga akan diarahkan untuk menghadapi hal tersebut, terutama vaksinasi massal.
Berita Terkait
-
Klaster Covid-19 Sekolah Jabar, Ini Antisipasi Dinas Pendidikan Kota Bekasi
-
Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Jumlah Suntikan Vaksin Covid-19 Terbanyak di Dunia
-
Pandemi Covid-19, Personel Mocca Jual Mobil Bantu Ekonomi Kru
-
Studi: Penderita Delirium Berisiko Terinfeksi Virus Corona Covid-19 Parah
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Promo 9.9 JCO Bikin Harimu Dua Kali Lebih Manis!
-
Rezeki dari DANA Kaget Hari Ini, Klaim 6 Linknya Bernilai Rp460 Ribu
-
IHSG Rebound Awal Sesi, Tapi Reshuffle Kabinet Ancam Pelemahan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Sebesar Rp 2.074.000 per Gram
-
Didik Madiono Ditunjuk Sebagai Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Akhirnya Pertamina Pasok Minyak Mentah ke SPBU Swasta, Stok BBM Kembali Tersedia?
-
Penjualan Menurun, Foot Locker Tutup 100 Gerai
-
Apindo ke Purbaya Yudhi: Jangan Naikkan Cukai, Dunia Usaha Kian Terjepit
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
-
Jumlah Perbankan Terlalu Banyak, OJK Kasih Solusi Merger agar Kinerja Nendang