Suara.com - Pandemi tidak menyurutkan semangat kerja sama dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem ekspor guna mendorong peningkatan daya saing pelaku usaha dan pemulihan ekonomi nasional.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI bersama dengan direktorat di bawah Kementerian Keuangan RI, yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Lembaga National Single Window (LNSW) membangun portal dashboard data terintegrasi yang disebut National Export Dashboard (NED).
NED ini nantinya dapat diakses oleh pelaku usaha maupun seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor untuk mengetahui data maupun informasi suatu produk berdasarkan kode harmonized system (HS Code), tingkat risiko kawasan dan negara tujuan ekspor bahkan negara asal impor untuk suatu produk baik secara nilai maupun volumenya, pelaku usaha dan perijinan.
Pengenalan NED kepada umum di Surakarta bersamaan dengan acara “Temu Wicara Pemangku Kepentingan Ekosistem Ekspor” yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Kantor Cabang LPEI Surakarta.
Acara ini merupakan ajang interaksi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor untuk dapat mendorong potensi bisnis, melakukan pemetaan permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku usaha khususnya UMKM, sehingga tercipta peningkatan daya saing di wilayah khususnya Surakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Saat ini NED baru bisa diakses di kantor LPEI Jakarta dan Surakarta, tetapi kedepannya kami akan terus melakukan improvement dari sisi substansi maupun infrastruktur agar lebih mudah diakses, tampilannya semakin user friendly dan apabila #SahabatEkspor membutuhkan kajian dan data ekspor lainnya dapat menghubungi kami melalui sosial media LPEI/Indonesia Eximbank,” kata Direktur Pelaksana III, Agus Windiarto yang membidangi IEB Institute dan Communication & Stakeholder Engagement ditulis Jumat (22/10/2021).
Pelaku usaha dapat memanfaatkan NED untuk mencari peluang pasar baru dalam rangka ekspansi usaha dengan mengetahui posisi Indonesia untuk suatu produk di suatu negara, negara pesaing, harga komoditas, mengetahui tingkat risiko negara tujuan ekspor baru.
Selain pelaku usaha, diharapkan mahasiswa, akademisi juga bisa memanfaatkan data ini untuk mendukung penulisan kajian maupun riset mengenai ekspor yang dapat mendukung peningkatan daya saing ekspor Indonesia.
Baca Juga: UKM Indonesia Jadi Target Serangan Siber
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
KB Bank Perkokoh Kualitas Aset melalui Kerja Sama Sukuk dengan TBS Energi Utama
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan
-
Operasional KRL Sampai Jam Berapa di Malam Tahun Baru? Simak Jadwalnya
-
Aguan dan Salim Mau Ciptakan Kawasan Bisnis Tepi Laut
-
Meski Banyak Tekanan Pasar Properti Tetap Tumbuh, Didukung Kebijakan Pemerintah
-
OJK: Minat Investor Asing ke Sektor Perbankan Masih Tinggi, Ini Faktornya
-
APINDO Ingatkan Pemerintah Tak Ulangi Kekacauan Penetapan UMP Tahun Lalu: Harus Pakai Formula!
-
Harga Emas Kompak Naik! Cek Rincian Terbaru Logam Mulia di Pegadaian Hari Ini
-
Riset: 77 Persen UMKM Masih Lakukan Pencatatan Keuangan Secara Manual