Suara.com - Harga minyak dunia bergerak lebih tinggi pada perdagangan Senin, karena ekspektasi permintaan yang kuat dan keyakinan bahwa kelompok produsen utama tidak terburu-buru meningkatkan output produksi mereka.
Mengutip CNBC, Selasa (2/11/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat 99 sen, atau 1,1 persen menjadi USD84,71 per barel setelah menyentuh sesi terendah USD83,03 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 84 sen, atau 0,6 persen menjadi USD84,05 per barel, setelah sebelumnya jatuh ke posisi USD82,74.
Minyak reli ke level tertinggi multi-tahun minggu lalu, dibantu rebound permintaan pasca-pandemi serta Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya yang dipimpin Rusia, atau OPEC Plus, tetap mempertahankan kebijakan peningkatan produksi bulanan bertahap sebesar 400.000 barel per hari, meski ada permintaan untuk lebih banyak minyak dari konsumen utama.
Peningkatan produksi minyak OPEC pada Oktober kurang dari kenaikan yang direncanakan berdasarkan kesepakatan dengan sekutunya, berdasarkan survei Reuters , Senin, karena gangguan yang menyebabkan penyusutan output di beberapa produsen kecil mengimbangi pasokan yang lebih tinggi dari Arab Saudi dan Irak.
Analis memperkirakan OPEC Plus mempertahankan penambahan 400.000 barel per hari pada pertemuan 4 November, dengan anggota Kuwait dan Irak dalam beberapa hari terakhir menyuarakan dukungan mereka untuk itu, mengatakan volume tersebut cukup memadai.
"Kami merasa bahwa posisi mereka akan menjadi posisi di mana status quo akan dipertahankan kendati 'kedipan dan anggukan' akan diberikan dalam menerima pelanggaran kuota jika nilai Brent melejit kembali ke wilayah tertinggi 7 tahun yang baru," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.
Sabtu, Presiden Joe Biden mendesak negara-negara penghasil energi utama di G20 dengan kapasitas cadangan untuk meningkatkan produksi guna memastikan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, bagian dari upaya luas untuk menekan OPEC Plus untuk mendongkrak pasokan.
Harga naik meski China mengatakan dalam pernyataan resmi bahwa mereka telah merilis cadangan bensin dan solar untuk meningkatkan pasokan pasar dan mendukung stabilitas harga di beberapa wilayah.
Baca Juga: OPEC Pertahankan Produksi, Harga Minyak Dunia Naik Tipis
Exxon dan Chevron berupaya menambah rig pengeboran di cekungan shale-oil Permian setelah memangkas jumlah kru dan produksi di wilayah tersebut tahun lalu, kata perusahaan, Jumat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet