Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pembangunan Stasiun Manggarai Baru dilakukan Kementerian Perhubungan untuk memberikan layanan transportasi kereta api yang lebih baik kepada masyarakat.
Menhub mengungkapkan, Stasiun Manggarai kedepannya akan menjadi stasiun sentral yang nantinya diintegrasikan dengan pengembangan Kawasan Transit Oriented Development (TOD). Tujuannya adalah agar pergerakan masyarakat lebih efektif dan efisien.
"Pengembangan Stasiun Manggarai Baru masih terus kita lakukan, namun kini dapat kita lihat bagaimana megahnya Stasiun Manggarai, menyamai stasiun yang ada di kota-kota besar di dunia," ucap Menhub dalam keterangannya, Kamis (4/11/2021).
Menhub mengatakan, pengembangan Stasiun Manggarai harus dilakukan. Karena, sebutnya, Stasiun Manggarai jadi stasiun tersibuk di DKI Jakarta, bahkan di Indonesia.
"Stasiun Manggarai kini melayani lebih dari 50 persen dari total seluruh perjalanan KRL Jabodetabek yang berjumlah 994 perjalanan setiap hari. Di masa pandemi saja, volume penumpang transit di Stasiun Manggarai mencapai 30.000 orang per hari," papar Budi.
Saat ini, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian tengah membangun Stasiun Manggarai Baru yang merupakan bagian dari Proyek Double-Double Track (jalur dwi ganda) Manggarai – Cikarang, yang terbagi dalam beberapa paket pekerjaan.
Sejumlah paket pekerjaan yang sudah selesai antara lain, Stasiun Jatinegara, Stasiun Depo Cipinang, dan sisi barat jalur baru elevated Stasiun Manggarai -Jatinegara-Cipinang.
"Saat ini penyelesaian proyek DDT masih terus berjalan di tengah pandemi yakni: pembangunan Stasiun Manggarai sisi timur. Stasiun Bekasi, Underpass Cibitung, dan beberapa paket pekerjaan lainnya," imbuh Budi.
Menhub berharap dengan selesainya proyek DDT Manggarai-Cikarang, dapat memberikan manfaat mengurangi keterlambatan perjalanan kereta api, meningkatkan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, memperpendek waktu tempuh perjalanan, dan manfaat positif lainnya.
Baca Juga: Naik Pesawat Cukup Tunjukan Hasil Antigen Mulai Hari Ini 3 November 2021
"Ini menjadi standar baru bagaimana kita membangun perkeretaapian kedepan, untuk menyediakan transportasi massal yang mudah diakses, terjangkau, dan ramah lingkungan. Diharapkan kehadirannya dapat mengurangi permasalahan transportasi perkotaan seperti, kemacetan dan polusi udara, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilih menggunakan transportasi publik," harap Budi.
Sebagai informasi, di wilayah Jabodetabek, jumlah penumpang kereta commuter line (KRL) kian bertambah. Bahkan 2019 lalu jumlah penumpang dapat mencapai 1,2 juta penumpang per hari. Hal ini menandakan bahwa moda kereta api menjadi salah satu kebutuhan penting dalam mobilitas masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan