Suara.com - Pertemuan tahunan / annual meeting 26th Asian Exim Bank Forum (AEBF) beberapa waktu lalu (02/11) dilaksanakan secara virtual dan dihadiri oleh 11 Exim Bank di kawasan Asia dan Oceania bersama dengan observer tetap yaitu Asian Development Bank. Kali ini Türk Eximbank menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan acara annual meeting.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank turut hadir pada acara tersebut bersama Exim Bank lainnya yaitu Export Finance Australia, China Eximbank, India Eximbank, Japan Bank for International Cooperation, The Export-Import Bank of Korea, EXIM Bank of Malaysia, Philippine Guarantee Corporation, Export-Import Bank of Thailand, Türk Eximbank, Vietnam Development Bank.
Direktur Pelaksana III LPEI, Agus Windiarto turut menghadiri pertemuan tersebut dan terlibat dalam diskusi dengan 11 pimpinan Exim Bank negara sahabat mengenai dampak COVID-19 terhadap arus perdagangan dan investasi di Asia. Dalam pemaparannya Pemerintah Indonesia melakukan beberapa langkah sebagai upaya Pemulihan Ekonomi Nasional dengan fokus pada lima aspek yaitu: kesehatan, social protection, program prioritas, dukungan pada pelaku usaha, dan pemberian insentif bisnis.
“Indonesia Eximbank terlibat dalam beberapa program Pemerintah seperti Penjaminan Korporasi Pemerintah (JAMINAH), Program Investasi Pemerintah, dan Pembiayaan pada sektor strategis yang terdampak COVID-19. Selain itu LPEI juga menerima penugasan khusus pemerintah untuk pengembangan sektor pariwisata, penugasan khusus kawasan, UKM, trade finance, dan alat transportasi,” jelas Agus Windiarto.
Para pimpinan Exim Bank memiliki pandangan yang sama bahwa perekonomian dunia mulai menunjukkan perbaikan dan anggota AEBF perlu memperkuat kerja sama dalam menghadapi pasca pandemi.
Pada pertemuan tersebut, CEO Turk Eximbank, Ali Guney menyampaikan, “Pelajaran penting yang dapat dipetik dari pandemi adalah pentingnya memperhatikan aspek sustainability, green finance, produk inovatif yang dapat mendukung pelaku usaha, serta pentingnya transformasi digital.”
Presiden China Eximbank, Wu Fulin menambahkan bahwa pertukaran informasi dan kolaborasi antar Exim Bank perlu ditingkatkan. Pendekatan bisnis perlu diarahkan ke area yang ramah lingkungan.
Forum AEBF didirikan sebagai upaya dalam menbentuk kolaborasi bagi anggota Eximbank dalam meningkatkan perdagangan dan investasi antar negara anggota, regional maupun global. Berdirinya AEBF diawali oleh pertemuan pertama yang diselenggarakan di India yang diprakarsai oleh Bank Ekspor-Impor India (Exim India) pada tahun 1996. LPEI Indonesia bergabung menjadi anggota AEBF sejak tahun 1999.
Kegiatan AEBF terdiri dari Technical Working Group Meeting (TWGM), Training Committee, CEOs Annual Meetings, Pelatihan/Capacity Building, dan kegiatan lain yang disepakati oleh anggota AEBF. Pada tahun 2016 lalu, LPEI berkesempatan menjadi tuan rumah untuk Annual Meeting AEBF ke 22 yang diadakan di Bali.
Baca Juga: Diresmikan Presiden Jokowi, LPEI Biayai Pembangunan KEK Mandalika
Pada kesempatan terpisah Agus Windiarto menambahkan, "Kerja sama melalui AEBF ini membawa benefit bagi LPEI, karena dapat berkolaborasi dalam proyek bersama. Tahun ini, kami bekerja sama dengan Korea Eximbank untuk proyek pendanaan atas proyek-proyek kerja sama perdagangan dan investasi Korea dan Indonesia.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai