Suara.com - Direktur Jenderal Pajak Amerika Serikat alias IRS baru-baru ini menyita total 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp49,9 triliun aset kripto yang berkaitan dengan aktivitas ilegal.
Pada Kamis (18/11/2021) lalu, Unit Investigasi Kriminal IRS (CI) merilis Laporan Tahunan Investigasi Kriminal 2021. Sejumlah kasus kripto turut mencuat dalam laporan itu, salah satunya pencucian uang berkedok Bitcoin paling lama pada darkweb yang bernama Bitcoin Fog.
Bitcoin Fog dituduh melakukan pencucian aset sebesar 1,2 juta Bitcoin (BTC) melalui mixer Bitcoin Fog, yaitu alat yang membantu pengguna mencampur transaksi. Menurut penyelidik federal, situs tersebut berjalan selama 10 tahun dan memroses transaksi BTC sebesar US$336 juta.
Laporan yang terdiri dari 49 halaman itu menyatakan aset kripto sebesar US$3,5 milyar disita selama tahun fiskal 2021, setara dengan 93 persen dari semua aset yang disita CI pada periode tersebut.
Sementara, pada tahun depan, CI masih mengagendakan penyitaan aset kripto yang lebih besar.
“Saya mengira tren penyitaan aset kripto akan berlanjut saat kita memasuki tahun fiskal 2022. Kita akan melihat kripto terlibat dalam sejumlah tindak kejahatan di masa depan,” jelas Kepala Investigasi Criminal IRS Jim Lee.
Berkaitan dengan ini, Direktur eksekutif divisi Layanan Forensik dan Siber IRS Jarod Koopman menjelaskan, penyitaan aset kripto dalam jumlah besar bukan lagi hal baru dalam penyelidikan kriminal IRS.
“Angka ini sangat besar. Kami melihat pergeseran dalam pekerjaan penyelidikan kami,” kata dia.
Koopman menyakini unit Investigasi Kriminal IRS bisa menyita aset kripto lebih banyak lagi di tahun depan. Ia memrediksi ukuran penyitaan akan berkisar dalam rentang tersebut, berdasarkan investigasi besar yang sedang berjalan.
Baca Juga: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di AS Pada 2021 Lebih Banyak dari 2020
“Kita akan menembus rekor baru tahun depan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di AS Pada 2021 Lebih Banyak dari 2020
-
Susul Amerika Serikat, Jepang Lepas Cadangan Minyak 4,2 Juta Barel
-
Untung Besar, Pria AS Ini Awalnya Beli Lukisan Rp 428 Ribu, Kini Bernilai Rp 700 Miliar
-
Ditemukan Luka di Bagian Kepala, Pacar Gabby Petito Dinyatakan Tewas Bunuh Diri
-
Bawa Kabur Dana Bantuan Covid-19 Rp 289 M, Sepasang Suami Istri AS Ini Dibui 17 Tahun
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik