Suara.com - Pemulihan ekonomi global masih sangat rapuh dipengaruhi oleh komplikasi kenaikan harga karena adanya supply disruption dan kenaikan harga komoditas.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (APBN KITA) November 2021 mengatakan, hal ini akan menimbulkan dinamika global yang harus terus diwaspadai.
“APBN kita masih bekerja luar biasa keras, namun pemulihan ekonomi telah menopang konsolidasi dan pemulihan APBN juga. Jadi APBN memulihkan ekonomi, pemulihan ekonomi memulihkan kesehatan APBN. Inilah yang kita ingin terus jaga hubungan antara ekonomi dan APBN secara positif ini yaitu pemulihan berjalan terus sehingga kesehatan APBN juga bisa berjalan terus,” terang Sri Mulyani dalam konfrensi pers secara virtual, Kamis (25/11/2021).
Indikator konsumsi dan produksi terkini menunjukkan penguatan yang solid seiring pengendalian Pandemi Covid-19 yang membaik di Indonesia.
Optimisme konsumen terus menguat tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 113,4 atau tumbuh 43,5 persen karena dipengaruhi oleh membaiknya aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat.
Indeks penjualan ritel juga diperkirakan membaik pada Oktober, sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat.
Sementara itu, indeks nilai belanja mandiri pada akhir Oktober tercatat sebesar 115,2 atau menguat 15 persen diatas level prapandemi.
Pada sisi produksi, PMI manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 kembali mencatatkan rekor yaitu 57,2. Impor bahan baku dan barang modal yang tumbuh sangat tinggi sebesar 55,8 persen dan 29,4 persen menunjukkan adanya aktivitas produksi domestik yang terjaga.
Pertumbuhan konsumsi listrik secara year on year juga tetap menunjukkan level positif pada Oktober utamanya pada sektor bisnis dan industri.
Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto: Tahun 2022 adalah Golden Moment Ekonomi Indonesia
“Kita harus menjaga agar mobilitas masyarakat kita yang mulai baik, PMI yang membaik, dan konsumen confidence-nya membaik ini tidak disertai kenaikan Covid sehingga kita tetap bisa menjaga pemulihan ini,” lanjut Menkeu.
Menkeu berharap, pada kuartal keempat APBN bisa dilaksanakan secara optimal, terutama dari sisi belanja baik itu belanja Kementerian/Lembaga maupun belanja dari pemerintah daerah yang masih sangat besar sekali.
Menkeu mendorong agar belanja negara ini dapat dieksekusi dengan optimal pada bulan-bulan terakhir ini.
“Kita berharap seluruh pemerintahan fokus untuk mengeksekusi belanja ini, sambil tetap menjaga tata kelola, sambil menjaga agar tidak dikorupsi, sambil tetap dijaga dari sisi akuntabilitasnya, sehingga seluruh belanja negara betul-betul bisa dirasakan masyarakat dan bermanfaat bagi pemulihan ekonomi,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!