Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan prodok-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).
Menurut dia, hal ini penting agar produk-produk UMKM bisa bersaing dan bisa tembus pasar ekspor.
"Jadi krusial, sebab setelah ditetapkannya standar jadi acuan para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kreativitas dan kualitasnya dan SNI ini sekaligus melindungi kita untuk kita bisa bersaing dengan produk luar," ujar Luhut dalam sebuah webinar, Selasa (30/11/2021).
Wakil Ketua KPCPEN ini menyebut banyak produk-produk UMKM yang potensial tembus pasar ekspor. Maka dari Itu, bilang Luhut, perlu ada keselerasan produk dari segmentasi pasarnya lewat SNI itu sendiri.
"Oleh karena itu, penerapan SNI menjadi solusi yang dapat menjawab tantangan umkm yaitu legitimasi atas produk UMKM," ucap dia.
Luhut menambahkan, poin penting lainnya dalam penguatan UMKM yaitu kesediaan sarana dan prasarana.
Ia menjelaskan, semakin gencar mempromosikan UMKM, maka semakin besar peluang produk UMKM dikenal lebih luas.
"Saya yakin program pembinaan dan sertifikasi dari BSSN akan mampu membantu akselerasi pengembangan UMKM, secara signifikan, utamanya membantu daya saing produk nasional untuk menembus pasar global," tuturnya.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengungkapkan daya saing masih jadi tantangan terbesar para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini yang membuat produk UMKM sulit untuk menuju pasar global.
Baca Juga: Belum Telat! Cara Daftar UMKM Lewat Sistem Online Single Submission atau OSS
Hal ini diketahui dengan adanya kajian dari The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Bahkan, kata Teten, produk dalam negeri masih kalah di bandingkan negara tetanga, seperti Thailand, Singapura, dan Thailand.
"Di ASEAN, Indonesia berada di peringkat 4, setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand," ujar Teten.
Menurut Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini, salah satu yang bisa meningkat daya saing yaitu dengan melakukan standar nasional indonesia (SNI) pada produk UMKM.
Dengan SNI, tutur Teten, produk UMKM bisa dikenal luas dan bisa masuk pasar global.
"Jadi SNI bisa jadi solusi agar produk Indonesia bisa pengembangan usaha sesuai standardisasi dan sertifikasi, sehingga produknya punya nilai jual tinggi. Di sini lah peran SNI yang bisa tingkatkan daya saing UMKM," ucap Teten.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen