Suara.com - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) perusahaan kelapa sawit mendapat berkah dari kenaikan harga komoditas-komoditas termasuk minyak kepala sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Sebab, kinerja perseroan terutama laba bersih meningkat drastis.
Direktur Utama SSMS Vallauthan Subraminam mengatakan, dengan raihan kinerja itu perseroan optimis bisa meraih target laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun
Dalam laporan keuangan SSMS, laba bersih pada kuartal III telah mencapai Rp 1,03 triliun. Angka itu melesat 287,83 persen dibandingkan tahun periode yang sama sebesar Rp 264,97 miliar.
"Kami juga patut bersyukur terhadap performa harga kelapa sawit global yang turut andil dalam meningkatnya penjualan CPO Perusahaan," ujar Vallauthan dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/11/2021).
Dalam kesempatan yang sama, CFO SSMS Hartono Jap memaparkan, realisasi belanja modal atau capital expenditur (capex) tahun ini sudah terserap sekitar 65 persen.
Namun, pada bulan ini dan Desember pihaknya akan terus melanjutkan capex yang sudah dianggarkan pada tahun ini.
"SSMS selalu bisa melakukan kinerja di cuaca apapun dan itu disebabkan oleh core infrastruktur yang selalu terjaga. Capex SSMS terserap pada pengerasan jalan, poll the road dan pembuatan jembatan itu semua kita lakukan," ucap dia.
Hartono menambahkan, Capex tahun 2022 direncanakan sekitar Rp 500 miliar - Rp 600 miliar, dari jumlah itu serapan terbesar akan terealisasi untuk bangunan, infrastruktur, alat berat.
"Jadi fokus kami pada core infrastructure untuk memberikan kenyaman para pekerja agar bisa bekerja maksimal di perkebunan SSMS serta memberikan hasil yang positif untuk perseroan," katanya.
Baca Juga: Kinerja Melonjak, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Masuk MSCI Small Cap Index
Untuk diketahui, Emiten perkebunan dan pengolahan sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk berhasil mencatat laba bersih Rp 1,03 triliun pada kuartal III 2021. Angka tersebut naik 286,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 267,65 miliar.
"Laba perseroan ditopang penjualan per 30 September yang mencapai Rp3,688 triliun atau naik 35 persen dari sebelumnya Rp2,738 triliun secara year on year," kata Corporate Secretary PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk Swasti Kartikaningtyas dalam keterangan di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Saat ini, beban pokok perusahaan itu berada di angka Rp2,134 triliun atau mengalami kenakan tipis dari sebelumnya Rp 1,471 triliun. Sehingga laba bruto SSMS pada kuartal III 2021 tercatat Rp1,55 triliun atau naik 23 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Bersama dengan pendapatan ini, perseroan mampu jaga stabilitas beban penjualan di Rp60,96 miliar atau hanya naik tipis dari Rp57,98 miliar. Beban umum dan administrasi juga hanya naik tipis jadi Rp 390,82 miliar dari Rp 288,27 miliar.
Posisi aset emiten berkode SSMS per 30 September tercatat senilai Rp 13,39 triliun atau mengalami pertumbuhan 5 persen dari akhir 2020 sebesar Rp 12,77 triliun. Pertumbuhan itu disebabkan oleh ekuitas yang naik 16 persen jadi Rp5,64 triliun dari sebelumnya Rp 4,87 triliun di periode 31 Desember 2020.
Perseroan juga memangkas liabilitas jangka pendek 2 persen jadi Rp 1,41 triliun atau turun dari sebelumnya Rp 1,43 triliun dan untuk liabilitas (kewajiban) jangka panjang SSMS tercatat Rp 6,33 triliun terpangkas 2 persen dari Rp 6,64 triliun. Sehingga total liabilitas sebesar Rp7,75 triliun atau turun 2 persen dari Rp 7,9 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen