Suara.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) merasa geram dengan masih banyak produk-produk asing yang mejeng di e-commerce di dalam negeri. Bahkan, produk-produk asing tersebut, lebih murah dibandingkan produksi dalam negeri.
Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani menyebut, kebanyakan produk-produk asing ini berasal dari China.
"Tapi ini masih jadi masalah karena kami melihat masih banyak keluhan barang-barang dari luar khususnya China itu masih dijual dalam platform dengan harga yang sangat murah," ujar Hariyadi dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/12/2021).
Dalam hal ini, Hariyadi meminta kepada pemerintah untuk turun tangan dalam menghadapi masalah itu. Jangan sampai lanjut dia, terjadi ketidakadilan perdagangan antara produsen lokal dengan luar negeri.
"Jadi jangan ada sampai yang melakukan dumping atau melakukan melanggar aturan-aturan sehingga dia bisa menjual dengan sangat murah padahal seharusnya tidak seperti itu," ucap dia.
Menurut Hariyadi, seharusnya, dengan adanya penurunan threshold atau batas untuk pengiriman barang menjadi USD 3 per kirim ini, bisa membuat produk-produk UKM banyak mejeng di e-commerce.
"Nah itu harusnya dapat mendukung tumbuhnya inventory yang ada di e-commerce yang ada di platform kita," tegas Hariyadi.
Dalam hal ini, Hariyadi mengklaim, Apindo juga turut mengembang UKM agar bisa memiliki daya saing dengan asing dengan pendampingan terstruktur dan terukur dengan peran dan posisi yang lebih jelas sebagai saluran informasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dari berbagai program Pemerintah.
"Selain itu, prioritas peningkatan akses broadband dan kualitas layanan untuk mendorong adopsi teknologi digital oleh UKM/IKM," pungka Hariyadi.
Baca Juga: Apindo Berharap Pekerja di Kota Solo Menerima Kenaikan UMK 2022
Berita Terkait
-
Pengusaha Optimis Ekonomi di 2022 Tumbuh Positif
-
Varian Omicron Mengancam, Pengusaha Yakin Prospek Bisnis Masih Gemilang Tahun Depan
-
Apindo Berharap Pekerja di Kota Solo Menerima Kenaikan UMK 2022
-
Hanya Naik Rp21.000, UMK Kota Solo Dinilai Sudah Lebih Besar dari Daerah Lain
-
Apindo Kecewa Keputusan Gubernur Khofifah Tentang UMK Jatim 2022
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar Amerika Melejit ke Level Rp16.700