Suara.com - PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia menggandeng PT Surveyor Indonesia untuk memastikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek New Grass Root Refinery (NGRR) di Tuban, Jawa Timur.
Head Engineering PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Agus Suryono mengatakan terkait TKDN pihaknya harus menggandeng Surveyor Indonesia untuk memberikan pendampingan, identifikasi, verifikasi hingga validasi bagi vendor list yang dimiliki oleh perusahaannya.
"Asesmen terhadap vendor list yang ada di Pertamina Rosneft perlu dilakukan agar kami mendapatkan profil yang nyata terkait vendor-vendor yang bisa memasok barang bagi proyek di Tuban dan mereka bisa menyiapkan tools dengan nilai TKDN yang tinggi," ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (17/12/2021).
Sementara Kepala Manajer Proyek Kontraktor Kontrak Kerjasama (MPKKKS) Divisi Bisnis Infrastruktur PT Surveyor Indonesia mengatakan, Ada sekitar 4.500 item barang yang akan digunakan dalam proyek NGRR Tuban.
"Pertamina Rosneft minta PT Surveyor Indonesia agar desain maupun spesifikasi barang-barang yang dibutuhkan dalam proyek tersebut bisa diproduksi di dalam negeri dan tidak mengutamakan barang-barang impor," kata Setiyo.
"Biasanya verifikasi dilakukan setelah proyeknya selesai namun khusus untuk proyek NGRR Tuban yang merupakan kilang minyak terbesar di Indonesia saat ini, kita memang benar-benar merencanakan dari awal vendor mana saja yang sanggup menyediakan TKDN, sehingga kontraktor akan tahu pada saat lelang terkait peralatan yang dipakainya," tambah dia.
Dengan item barang sebanyak itu, menurut Setiyo, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk melakukan vendor assessment yang berpartisipasi dalam pengadaan barang.
Vendor assessment akan dilakukan oleh sekitar 30 orang dengan berbagai latar keahlian.
"Hal ini, mengingat kemampuan vendor atau penyedia barang di dalam negeri tidak tersentralisasi," pungkas Setiyo.
Baca Juga: Surveyor Indonesia Ikut Bantu Percepatan TKDN Industri Hilir Migas
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Alasan ASN Wajib Laporkan Aktivitas Kerja Harian via E-Kinerja BKN
-
Hindari Kepadatan Lalu Lintas, KAI Tambah Akses Naik-Turun di Jatinegara dan Lempuyangan
-
Investor Pasar Modal Banyak di Dominasi Umur 30-40 Tahun, Gajinya Ada yang Rp100 Juta
-
Pakar Ungkap Dampak Jika Insentif Mobil Listrik Dicabut
-
Jelang Tahun Baru, Harga Bawang Merah Anjlok Lebih dari 5 Persen
-
Batas Aktivasi Coretax DJP untuk Lapor Pajak, Benarkah Hanya 31 Desember 2025?
-
Bahlil Sebut Lifting Minyak 2025 Penuhi Target: 605 Ribu Barel per Hari
-
Cara Aktivasi Coretax Lebih Awal, Cegah Error saat Lapor SPT 2025
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun