Suara.com - Ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terdampak genangan air akibat banjir di daerah itu, Sabtu.
"Saat ini kami masih mengumpulkan data berapa kerusakan lahan pertanian akibat dampak banjir yang terjadi. Data sementara lebih seratus hektare terdampak," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Sabtu malam.
Ia mengatakan dari data sementara lahan pertanian atau sawah yang terdampak banjir di Kecamatan Ranah Batahan yakni di Desa Baru sekitar 100 hektare, Jorong Aek Napal 10 hektare dan Tamiang Batahan sekitar 30 hektare.
"Kita masih menunggu laporan petugas dari lapangan sambil menunggu air surut. Data ini bisa berubah karena ini masih data sementara dan ada pula tanggul irigasi yang jebol," katanya.
Selain di Kecamatan Ranah Batahan lahan pertanian yang terdampak di Kecamatan Kinali juga ada yakni di Bunuik sekitar 70 hektare dan di Langgam sekitar 25 hektare.
Ia berharap data valid untuk kerusakan lahan pertanian akibat dampak banjir segera diperoleh.
"Jika data validnya dapat akan diinformasikan segera. Saat ini tim masih berupaya membantu warga korban banjir sambil menunggu air surut," ujarnya.
Dari data BPBD ada sekitar 225 orang warga diungsikan ke tempat yang aman sambil menunggu air surut di Kecamatan Ranah Batahan.
Meluapnya Sungai Batang Batahan dan Sungai Taming itu mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air setinggi 0,5 sampai 1 meter.
Baca Juga: Ribuan Rumah di Pesisir Selatan Diterjang Banjir, 15.012 Jiwa Terdampak
Sedangkan kondisi luapan air dari dua sungai tersebut mulai berangsur surut hingga Sabtu malam.
Ada sebanyak 255 unit rumah terendam yang tersebar di tiga Kejorongan di Kecamatan Ranah Batahan yakni Jorong Taming Batahan, Jorong Air Napal dan Jorong Kampung Baru dan empat rumah rusak parah.
Namun titik yang paling parah terjadi di dua kejorongan, yakni di Jorong Air Napal dan Jorong Batang Taming dengan ketinggian air dari 0,5 meter sampai 1 meter di pemukiman warga.
Selain banjir di Ranah Batahan air juga mulai naik di kecamatan lain seperti di Kecamatan Pasaman, Sasak Ranah Pasisia, Kecamatan Parit, Talamau dan Kinali. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna