Suara.com - Pelecehan seksual kini tidak hanya terjadi di dunia nyata saja tapi juga merambah di dunia virtual. Kejahatan ini jelas mengancam keamanan para penggunanya.
Seorang beta tester perempuan di platform Virtual Reality (VR) Horizon Worlds milik Meta jadi korban pelecehan seksual di metaverse.
Mengutip dari NYPost, pelecehan seksual itu terjadi saat proses uji coba alias beta testing Horizon Wolrd. Korban mengaku kepada The Verge bahwa peleceha seksual di virtual reality membuatnya masih 'teringat' dengan kejadian itu.
Selain itu, korban juga menuturkan, pelecehan seksual itu terjadi di grup Facebook beta testing Horizon Worlds. Sementara, Meta juga pada 1 Desember lalu menyebut, kejadian ini terjadi pada 26 November
Bahkan, korban mengklaim, ada sejumlah kalangan yang justru mendukung perbuatan pelaku kejahatan itu sehingga membuat dia merasa terisolasi. Hal ini diduga karena adanya kerumunan di dunia virtual.
"Bukan hanya saya yang diraba-raba tadi malam, tapi ada orang lain di sana yang mendukung perilaku ini, yang membuat saya merasa terisolasi di Plaza," kata wanita yang identitasnya dirahasikan itu.
Usai menerima adanya laporan ini, Meta menjelaskan, telah menyediakan fitur Safe Zone agar para pegguna merasa aman dengan memblokir interaksi dengan pengguna lainnya.
Vice President Horizon, Vivek Sharma mengatakan, pihaknya akan bekerja keras agar fitur tersebut bisa dengan mudah digunakan para pemain.
Secara terpisah, Juru bicara Meta, Kristina Milian berharap, para pengguna telrebih dahulu menyelesaikan pelatihan yang mencakup alat perlindungan, sebelum bergabung dengan Horizon Worlds.
Baca Juga: Meta Ungkap 50.000 Pengguna Facebook Dipantau Mata-Mata, Ada dari Indonesia
Berita Terkait
-
Tersangka Pencabulan Bocah Dalam Masjid Pernah Lecehkan Mahasiswi di Mesir
-
8 Avatar Syahrini yang Jadi NFT Berhijab Pertama di Dunia, Ludes Terjual!
-
Facebook Bayar Denda Rp 3,3 Miliar Terkait Konten Ilegal
-
Mahasiswa Desak Polisi Segera Usut Tuntas Kasus Pelecehan di Kampus Unri
-
Meta Ungkap 50.000 Pengguna Facebook Dipantau Mata-Mata, Ada dari Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora