Suara.com - Penutupan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi II Rabu (2/12/2021) melemah ke zona merah terdampak penambahan kasus positif COVID-19 varian Omicron.
IHSG ditutup melemah 24,72 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.529,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 8,03 poin atau 0,86 persen ke posisi 926,94.
"Katalis negatif bagi IHSG yaitu diumumkannya penambahan 2 kasus positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia hingga kini menjadi 5 kasus terkonfirmasi," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya.
Sementara, faktor positif bagi IHSG yaitu menguatnya indeks di bursa Wall Street yang ditopang oleh kenaikan saham-saham sektor yang diuntungkan oleh adanya pembukaan ekonomi.
Meski sempat menguat pada pembukaan hari ini, IHSG terus bergerak di zona hijau sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih menguat namun tak lama terkoreksi dan berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi dengan sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu 1,81 persen, diikuti sektor properti & real estat dan sektor kesehatan masing-masing turun 1 persen dan 0,85 persen.
Sedangkan tiga sektor meningkat dengan sektor barang konsumen nonprimer naik paling tinggi yaitu 0,8 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing naik 0,2 persen dan 0,06 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp374,81 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.332.753 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,78 miliar lembar saham senilai Rp10,51 triliun. Sebanyak 195 saham naik, 345 saham menurun, dan 138 tidak bergerak nilainya.
Baca Juga: 11.456 Personel Gabungan Disiagakan Saat Natal dan Tahun Baru di Sumut
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 44,62 poin atau 0,16 persen ke 28.562,21, Indeks Hang Seng naik 131 poin atau 0,57 persen ke 23.102,33, dan Indeks Straits Times meningkat 2,43 atau 0,08 persen ke 3.087,5.
Berita Terkait
-
Ini Daerah Dengan Tingkat Vaksinasi Covid-19 Pertama Tertinggi Indonesia
-
Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun, Ini yang Perlu Orangtua Persiapkan dan Ketahui
-
Khawatir Omicron, Israel Siapkan Suntik Booster Vaksin Covid-19 Keempat
-
11.456 Personel Gabungan Disiagakan Saat Natal dan Tahun Baru di Sumut
-
Berpotensi Jadi Penularan Covid-19, Pemerintah Didesak Perbaiki Sistem Karantina
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI