Bisnis / Makro
Jum'at, 24 Desember 2021 | 13:34 WIB
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi.

Kedua, untuk isu hoaks vaksinasi COVID-19, di minggu ini terdapat pertambahan sejumlah 6 isu dan 10 unggahan hoaks, di minggu sebelumnya pertambahan adalah sebanyak 4 isu dan 8 unggahan hoaks.

Ketiga, untuk isu hoaks PPKM di minggu ini ada pertambahan sejumlah 1 isu dan 23 unggahan hoaks, sementara pada minggu sebelumnya tidak terdapat pertambahan isu namun terdapat pertambahan sebaran hoaks PPKM sebanyak 29 unggahan.

Dedy menjelaskan, dari 17 isu hoaks seputar COVID-19 yang beredar selama seminggu terakhir, beberapa contoh hoaks dan disinformasi yang perlu ditangkal bersama.

Hoaks COVID-19 sudah hilang di Cianjur, Jawa Barat (17 Desember 2021) Disinformasi pendeta di Meksiko meninggal usai vaksin COVID-19 (18 Desember 2021)

  • Hoaks terdapat cairan iblis dalam kandungan vaksin COVID-19 yang akan menyebabkan kematian (19 desember 2021)
  • Hoaks ilmuwan Pfizer memperingatkan vaksinasi mingguan untuk varian Omicron mungkin diperlukan untuk mencegah lockdown (19 Desember 2021)
  • Hoaks vaksin Sinovac belum dilakukan uji coba untuk anak-anak Indonesia (19 desember 2021)
  • Disinformasi video bukti varian Omicron hanya dibuat-buat (20 Desember 2021)
  • Hoaks vaksin COVID-19 menyebabkan penyakit Prion (21 Desember 2021)

“Bahaya dari virus COVID-19 harus kita sadari bersama, jangan sampai kita percaya dengan informasi yang tidak benar dan mengganggap COVID-19 telah lenyap,” tegas Dedy.

Kesempatan yang sama, ia juga mengingatkan, dalam merayakan hari Natal agar masyarakat mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan. Seperti menjaga jarak dan hindari mobilisasi yang tidak diperlukan.

“Bagi seluruh masyarakat Indonesia, mari kita hentikan persebaran hoaks, gunakan masker, dukung upaya vaksinasi, dan ikut serta dalam menekan angka persebaran COVID-19 di tanah air,” ajaknya.

Load More