Suara.com - Harga minyak dunia terus mencatatkan kenaikan lebih dari 2 persen ke level tertinggi sejak akhir November lalu di tengah tidak khawatirnya para investor terhadap penularan virus corona varian Omicron.
Mengutip CNBC, Selasa (28/12/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional ditutup melonjak USD2,46 atau 3,2 persen menjadi USD78,60 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melejit USD1,78 atau 2,4 persen menjadi USD75,57 per barel. Pasar Amerika ditutup pada sesi Jumat untuk liburan Natal.
Kedua patokan itu melambung ke level tertinggi sejak 26 November pada sesi Senin. Pada hari itu, minyak jatuh lebih dari 10 persen ketika laporan varian baru pertama kali muncul.
Brent dan WTI menguat minggu lalu setelah data awal menunjukkan Omicron dapat menyebabkan tingkat penyakit yang lebih ringan.
"Meski Omicron menyebar lebih cepat dari pada varian Covid-19 mana pun, berita yang relatif melegakan adalah kebanyakan orang yang terinfeksi Omicron menunjukkan gejala ringan, setidaknya sejauh ini," kata Leona Liu, analis DailyFX yang berbasis di Singapura.
"Pemerintah Inggris tidak akan memberlakukan pembatasan Covid-19 baru sebelum akhir 2021," tutur Menteri Kesehatan Sajid Javid, Senin.
Lebih dari 1.300 penerbangan dibatalkan oleh maskapai Amerika, Minggu, karena Covid-19 mengurangi jumlah awak yang tersedia, sementara beberapa kapal pesiar harus membatalkan pemberhentian.
"Gangguan terhadap barang dan jasa dari pekerja yang menjalani isolasi, terutama perjalanan udara, tampaknya menjadi dampak utama sejauh ini," ujar Jeffrey Halley, analis OANDA.
Baca Juga: Dampak Naiknya Harga Sawit Terhadap Minyak Goreng
Harga minyak melejit lebih dari 50% tahun ini, didukung pulihnya permintaan dan pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC Plus.
Pembicaraan dilanjutkan, Senin, antara kekuatan dunia dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran tahun 2015. Iran mengatakan ekspor minyak adalah fokus perundingan tersebut, yang sejauh ini tampaknya hanya membuat sedikit kemajuan dalam meningkatkan pengiriman Iran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Profil Heri Sudarmanto: Terjerat Dugaan Pemerasan TKA, Punya Kekayaan Fantastis
- 
            
              BRI Peduli Salurkan Armada Pengelolaan Sampah Demi Pengelolaan Mandiri Daerah
- 
            
              Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
- 
            
              Shopee Tetap Perketat Paylater Meski Pinjaman Warga Tembus Rp 9,97 Triliun
- 
            
              Bank Mandiri Raih 8 Penghargaan Internasional, Sinergi Majukan Negeri Lewat Inovasi Digital
- 
            
              Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
- 
            
              BBM Kembali Tersedia di BP-AKR, Cek Lokasi SPBU Terdekat
- 
            
              BCA Buka Indonesia Knowledge Forum 2025: Ruang Inspirasi bagi Pemimpin Industri & Kreator Muda
- 
            
              Pabrik Ban Michelin Cikarang PHK 280 Pekerja Secara Sepihak