Suara.com - Wabah virus corona turut memberi dampak signifikan terhadap penjualan produk Starbucks (SBUX.O) di China. Meski dihantam isu tersebut, perusahaan itu justru mengembangkan distribusi produknya usai bekerja sama dengan Meituan.
Perusahaan asal AS itu pada Selasa (18/1/2021) secara resmi menjalin kerjasama dengan meituan guna menyasar pelanggan China lebih jauh.
Terlebih, saat ini persaingan bisnis kopi di China semakin ketat sehingga Starbucks menginginkan ketersediaan yang lebih luas untuk menjangkau para konsumen meski sebelumnya perusahaan ini sudah bermitra dengan cabang Ele.me Alibaba Group yang tidak lain adalah kompetitor dari Alibaba. Berkaitan dengan hal ini, Alibaba masih memilih bungkam.
"Kerja sama eksklusif memiliki kerangka waktu, Starbucks akan memperluas layanan dengan lebih banyak mitra, saya yakin ini bukan kejutan," kata Liu Xingliang, presiden konsultan teknologi China Internet Data Center.
Mengutip Reuters, saham Meituan terpantau naik sebanyak 5,3% dalam perdagangan Selasa kemarin usai adanya kabar ini meski belum bisa dipastikan keterkaitannya.
Sebelumnya, empat retail Starbucks di China terpaksa tutup karena wabah virus corona hingga berdampak pada penurunan 7% dalam penjualan kuartal keempat China.
Direktur Grup Riset Pasar China Ben Cavender mengatakan bahwa mengingat kekhawatiran seputar COVID-19 dan lalu lintas toko, sehingga menurutnya, masuk akal bagi Starbucks untuk agresif dalam mempromosikan pengiriman.
"Starbucks sekarang memiliki cukup persaingan dari pemain kopi lain sehingga jika konsumen tidak melihat toko mereka tersedia di aplikasi yang dipilih, mereka akan beralih ke merek lain," sambung dia.
Meituan memiliki sekitar 668 juta pengguna yang membayar di China pada akhir September dan memegang sekitar 68,2% dari pasar pengiriman makanan China pada kuartal kedua tahun 2020, menurut angka terbaru yang tersedia dari Trustdata.
Baca Juga: Pemerintah Hong Kong Akan Musnahkan 2 Ribu Hamster, Masyarakat Dilarang Cium Hewan Peliharaan
Starbucks memiliki 5.360 toko di lebih dari 200 kota di China, menurut laporan pendapatan terbaru perusahaan.
Starbucks juga mengatakan kedua perusahaan akan meluncurkan layanan yang memungkinkan pengguna Meituan melakukan pemesanan pribadi untuk mencicipi dan belajar membuat kopi di toko Starbucks.
Berita Terkait
-
Wow! Perempuan Asal China Ini Bertemu Jodohnya Karena Kebijakan Lockdwon, Ini Kisahnya
-
30 Ucapan Imlek 2022 Bahasa Inggris dan Terjemahannya, Bagikan ke Sahabat dan Kerabat di Tahun Baru China
-
10 WN Tiongkok Pelaku Penipuan Bermodus Video Call Sex Dipulangkan ke Negara Asal
-
Hong Kong Musnahkan 2.000 Hamster dan Larang Warganya Cium Binatang Peliharaan
-
Pemerintah Hong Kong Akan Musnahkan 2 Ribu Hamster, Masyarakat Dilarang Cium Hewan Peliharaan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!