Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali ditanya soal kenaikan jumlah utang negara yang kian melonjak ditengah pandemi Covid-19.
Pertanyaan itu diungkap saat rapat kerja Komite IV DPD RI bersama dengan Kementerian Keuangan, Senin (24/1/2022).
"Implikasi pembiayaan utang yang menjadi salah satu pembiayaan APBN dimasa pandemi Covid-19 membuat bertambahnya utang luar negeri Indonesia," kata Sukiryanto dalam raker tersebut.
Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lagi-lagi memastikan bahwa kenaikan jumlah utang Indonesia di tengah pandemi masih tergolong yang masih aman dibandingkan dengan negara lain.
"Kalau kita lihat dibandingkan negara di dunia dilihat dari kontraksi ekonomi, speed recovery dan dari sisi size APBN dimana defisitnya sangat terukur meskipun tadi pimpinan menekankan mengenai utang yang cukup banyak," kata Sri Mulyani.
Menurut dia bandingkan dengan negara-negara di dunia kenaikan defisit utang Indonesia masih jauh lebih terukur bahkan dibandingkan baik negara maju maupun negara-negara emerging market lainnya.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia sampai dengan kuartal III-2021 sebesar USD423,1 miliar atau setara Rp6.008 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per dolar AS).
Posisi tersebut tumbuh 3,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy).
"(Pertumbuhan ULN) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 2 persen yoy," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.
Baca Juga: Miris! Perangkat Desa di Ciamis Terpaksa Utang untuk Makan Gara-gara Ini
Perkembangan tersebut disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik dan sektor swasta.
Erwin menjelaskan, posisi ULN pemerintah sampai dengan akhir September 2021 sebesar USD205,5 miliar atau setara Rp2.918,1 triliun. Posisi itu tumbuh 4,1 persen secara tahunan, lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II-2021 sebesar 4,3 persen yoy.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable