Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sedikit khawatir dengan makin meningkatnya kasus penularan virus Covid-19 terutama lewat varian Omicron di tanah air.
Untuk itu dirinya meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
"Saat ini kita meningkatkan kewaspadaan dengan kenaikan jumlah Omicron yang mulai terjadi transmisi karena adanya orang baru datang dari luar negeri," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan DPD RI, Senin (24/1/2022).
Sri Mulyani berujar pemerintah tidak ingin kasus Omicron sama seperti yang terjadi lewat varian Delta. Untuk itu koordinasi di internal pemerintah pun makin ditingkatkan.
"Untuk itu pemerintah, Presiden setiap minggu selalu ada sidang kabinet rutin untuk melihat dan mengevaluasi penanganan Covid-19 dan pelaksanaan PPKM," kata dia.
Kewaspadaan terutama ditingkatkan dari munculnya varian Omicron transmisi luar negeri. Dimana banyak masyarakat yang melakukan perjalanan luar negeri pada liburan Natal dan Tahun Baru.
"Walaupun pemerintah sudah menghimbau masyarakat tidak keluar negeri namun tetap ada yang keluar negeri dan sekarang ini mereka arus baliknya itu pada awal Januari hingga pertengahan ini, sehingga kalau kita lihat kasus bawaan dari luar negeri mulai men-trigger terjadinya kasus lokal," katanya.
Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah menjadi 1.626 kasus di Indonesia per Senin (24/1/2022).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 369 kasus di antaranya merupakan transmisi lokal di tengah masyarakat.
Baca Juga: Meski Kasus Omicron Naik, Pemerintah Belum Terpikir Terapkan PPKM Darurat atau Lockdown
"Per hari ini total kasus Omicron 1.626 orang, terdiri dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) 1.019 orang dan non PPLN atau transmisi lokal 369 orang," kata Nadia saat dihubungi, Senin (24/1/2022).
Selain itu masih terdapat 238 kasus lainnya yang masih dalam penyelidikan epidemiologis apakah kasus transmisi lokal atau kasus impor dari luar negeri.
Kemenkes juga mencatat sudah ada dua pasien Omicron yang meninggal dunia di Indonesia karena memiliki riwayat penyakit atau komorbid berat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah