Suara.com - Aplikasi agribisnis PT Telkom, Agree, dinilai koperasi petani lebih dipandu saat digunakan sehingga Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulus Indramayu, Jabar bersedia berbagi pendapatan (revenue sharing) hasil panen sampai Rp 1 miliar.
Muhaimin, Ketua Gapoktan Tani Mulus Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, mengatakan, ada beberapa aplikasi pertanian yang pernah ditawarkan satu BUMN dan satu perusahaan swasta lain kepada pihaknya.
"Akan tetapi, tidak semua bersedia mendampingi pelaksanaannya. Padahal, 55 sampai 60 persen anggota Gapoktan kami itu berusia 45 tahun ke atas, atau relatif gaptek. Agree menawarkan pendampingan yang berkesinambungan, sehingga kami bersedia revenue sharing," katanya ditulis Jumat (28/1/2022).
Gapoktan Tani Mulus saat ini beranggotakan 2.700 petani yang seluruhnya menggarap komoditas padi. Dengan luas lahan garapan 10.000 hektar, kelompok tani tersebar di Kecamatan Cikedung, Kecamatan Lelea, dan Kecamatan Terisi.
Kerjasama terkait sebelumnya dilakukan Gapoktan Tani Mulus dengan PT Telkom pada Rabu, 26 Januari 2022. Kerjasama saat itu disaksikan di hadapan Bupati Indramayu Nina Agustina dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Bakti Artanta.
Dia melanjutkan, petani umumnya sudah sadar pentingnya manajemen pertanian lebih baik dengan cara digitalisasi. Hal ini akan membuat proses produksi dari awal hingga panen terkontrol setiap hari hanya dalam genggaman.
"Mulai dari berapa banyak beli benih, beli pupuk, pasokan produksi, kapan panen, berapa banyak yang dijual, dan untungnya berapa. Analisa usaha agar usaha jelas ini sebelumnya tidak ada sehingga hasil panen relatif stagnan," katanya.
Fitur Agree, kata dia, selain menjadi alat pemantau produksi, juga tambah cangggih karena memungkinkan pula pedagang memasarkan secara daring pada menu loka pasar (market place) yang lebih luas dari pasar eksisting.
Muhaemin mengatakan, selama ini anggota Gapoktan menjual ke pembeli besar seperti Food Station dan Nusindo. Pasar bisa lebih luas dengan penggunaan Agree yang berkonsep revenue sharing, itu pun dengan persentase kecil.
Baca Juga: Digitalisasi Desa Itu Sudah Sebuah Kewajiban, Bukan Pilihan
"Setiap kali anggota kami berhasil transaksi kami berbagi pendapatan hanya 2%. Kami lihat ini sebanding karena selain memperluas pasar, juga kami ini memperoleh pendampingan yang sering dari Telkom," katanya.
Para pendamping selain dari tim Agree, juga berasal dari kelompok yang disebut Agree Hero. Yaitu para penyuluh pertanian pemerintahan serta anggota petani Gapoktan yang sudah mahir gunakan Agree, memiliki kedekatan sosial dengan petani sekitarnya serta menjadi penyuluh petani lainnya.
Hal ini berbeda dengan aplikasi sejenis yang pernah datang dan mengajak bekerjasama dengannya. Sebab, setelah disosialisasikan kemudian tidak ada pelaksana teknis aplikasi yang standby memandu petani untuk menggunakannnya.
Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture Telkom, Hikmatullah Insan Purnama mengatakan, pihaknya mentaksasi hasil panen tahunan dari Gapoktan tersebut mencapai Rp65 miliar per siklus panen.
"Dari angka tersebut, jika transaksi di aplikasi kami berjalan lancar, kami perkirakan bisa tercapai revenue sharing sampai Rp1 miliar. Kami akan berusaha merealisasikan targetan tersebut demi kebaikan bersama," katanya.
Hikmatullah menjelaskan selain menu yang dibutuhkan petani, pihaknya berencana mengembangkan fitur Agree Fishery guna memantau sektor perikanan dan ke depannya sektor peternakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit