Suara.com - Pelayanan yang sesuai dengan standar kualitas yang efektif dan membuka kemudahan akses pelayanan merupakan tujuan akhir dari pencapaian cakupan kesehatan semesta yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan ditetapkannya target sebesar 98% sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2024, capaian tersebut diharapkan mampu memberikan perlindungan terhadap kondisi keuangan masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Dalam implementasi Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan terus berupaya untuk memastikan tercapainya cakupan kesehatan semesta yang berkeadilan melalui 6 fokus utama yang telah ditetapkan BPJS Kesehatan di tahun 2022. Dalam implementasi tersebut, diperlukan adanya dukungan dan keterlibatan dari berbagai pihak untuk bersama-sama memastikan Program JKN-KIS yang berkelanjutan.
Hal ini dikemukakan Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, saat menjadi pembicara dalam kegiatan Webinar Nasional Hukum Kesehatan ke-5 dengan tema Evaluasi 7 tahun Program JKN: Konsep, Strategi dan Tantangan, Sabtu (29/1/2022).
Ghufron menjelaskan, BPJS Kesehatan terus memperkuat sinergi dengan para stakeholder melalui strategi rekrutmen peserta di seluruh segmen kepesertaan. Meski terdapat beberapa tantangan, ia berharap, seluruh stakeholder mengedukasi berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam menjaga sustainabilitas Program JKN-KIS.
“Tentu komitmen fasilitas kesehatan juga harus didorong untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada peserta. Selain implementasi layanan digital, kami juga menciptakan inovasi bahwa BPJS Kesehatan bisa membayar sebagian biaya klaim sebelum diverifikasi dan besarannya tergantung pada kinerja rumah sakit. Ini dilakukan untuk menjaga kondisi keuangan rumah sakit dan memastikan peserta JKN-KIS mendapatkan pelayanan yang terbaik,” tambah Ghufron.
Dalam kesempatan tersebut, Pengamat Asuransi Kesehatan Sosial, dr. Hasbullah Thabrany mengatakan, penyelenggaraan Program JKN-KIS merupakan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan terhadap seluruh warga negara Indonesia.
“Hingga saat ini, masih terdapat masyarakat yang belum memiliki pemahaman yang sama tentang Program JKN-KIS. Program ini merupakan jaminan sosial kesehatan yang berlandaskan prinsip gotong royong dalam memenuhi kesehatan masyarakatnya dan bukan bersifat komersil,” ujar Hasbullah.
Hasbullah menyebut, perlu ada terobosan baru dan upaya bersama untuk melakukan sosialisasi secara bertahap sehingga semua pihak menyadari apa yang akan dilakukan bersama demi mencapai cita-cita mulia terhadap penyelenggaraan Program JKN-KIS.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir mengatakan, fasilitas kesehatan harus melakukan transformasi kesehatan. Apalagi dengan masih mewabahnya pandemi Covid-19, dirasa sangat tepat bagi seluruh pihak untuk melakukan transformasi kesehatan.
Baca Juga: Di 2022, Program Subsidi BPJS Kesehatan yang Ditanggung Pemkot Balikpapan Tetap Berlanjut
“Di era pandemi ini, isu kesehatan menjadi primadona. Kita semua percaya bahwa isu kesehatan juga akan berdampak kepada masalah ekonomi bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kami berharap untuk bersama-sama bersinergi untuk melakukan transformasi kesehatan di pelayanan primer dan rujukan serta melakukan transformasi dalam sistem ketahanan kesehatan,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula sebagai penanggap, Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA), R. Heru Ariyadi, Presiden Direktur Rumah Sakit BUMN, dr. Fathema Djan Rachmat dan Ketua Umum Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) PB IDI, Poedjo Hartono.
Berita Terkait
-
Cegah Duplikasi Data, BPJS Tetapkan NIK sebagai Keyword JKN-KIS
-
BPJS Kesehatan Manfaatkan NIK sebagai Nomor Identitas Peserta Program JKN-KIS
-
BPJS Kesehatan Perkuat Upaya Pencegahan Kecurangan dan Sistem Kendali Mutu dan Biaya
-
Peserta BPJS Kesehatan dimudahkan Antrean Online RS Tentara Bhakti Wira Tamtama
-
Pengamat Sebut Program JKN-KIS Sudah Efektif dan Efisien
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif