Suara.com - Pemerintah berencana untuk mempensiunkan dini sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah tidak ramah lingkungan. Total setidaknya 5,5 GW PLTU yang akan ditutup sebelum 2030 mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bahwa program ini tidak mudah untuk dilakukan, karena membutuhkan anggaran yang jumbo.
"Penutupan PLTU tentunya memerlukan investasi. 5,5 GW ditutup sebelum 2030 dengan dukungan investasi yang dibutuhkan USD8,58 miliar," kata Luhut dalam acara Mandiri Investment Forum 2022 secara virtual, Rabu (9/2/2022).
Jika dikonversi kedalaman rupiah, USD8,58 miliar tersebut setara Rp 120 triliun lebih dengan kurs Rp 14.000.
Luhut pun mengaku tak mungkin anggaran sebanyak itu ditanggung pemerintah sendirian. Untuk itu dirinya meminta peran serta swasta dalam program pensiun dini PLTU tersebut.
"Nantinya, Investor akan mendapatkan arus kas dari pasar karbon selama sisa periode akuisisi dilakukan," ujarnya.
Program pensiun dini PLTU batubara tersebut diperlukan untuk mempercepat tranformasi penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Tujuannya untuk menekan emisi karbon lewat penggunaan energi berbasis fosil yang tidak ramah lingkungan.
"Sehingga program emisi nol persen bisa dicapai di 2060 atau lebih awal," kata Luhut.
Baca Juga: Pemerintah Kurangi Kuota Biosolar Subsidi di Aceh, Antrean Panjang Kendaraan Terjadi
Tag
Berita Terkait
-
Pemerintah Kurangi Kuota Biosolar Subsidi di Aceh, Antrean Panjang Kendaraan Terjadi
-
PPKM Level 3, Pemkot Jakbar Imbau Pengusaha Bioskop Batasi Kapasitas Pengunjung Maksimal 50 Persen
-
Pemerintah Pastikan Harga Minyak Goreng Turun Minggu Depan
-
Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Pemkot Jakbar Siapkan GOR di Tiap Kecamatan Jadi Tempat Isolasi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius