Suara.com - Peluang investasi saat ini tidak terikat oleh geografi. Jika anda tertarik dengan ekonomi negara berkembang dan pertumbuhan pesat di pasar di seluruh dunia, anda mungkin ingin berinvestasi di luar negeri, Amerika Serikat misalnya. Lantas, bagaimana cara beli saham perusahaan Amerika Serikat?
Bagi banyak investor, membeli saham asing memungkinkan mereka melakukan diversifikasi dengan menyebarkan risiko mereka, selain memberi mereka eksposur terhadap pertumbuhan ekonomi lain.
Kini, para investor Indonesia bisa beli saham-saham di perusahaan Amerika Serikat secara langsung melalui Pluang, yakni sebuah aplikasi investasi multi-aset. Untuk selengkapnya, berikut ini cara beli saham perusahaan Amerika Setikat yang dikutip dari sejumlah sumber.
1. Membuka Rekening Saham Asing
Jika ingin membeli saham perusahaan Amerika Serikat atau perusahaan asing lainnya, maka harus memiliki rekening saham asing dahulu. Itu artinya, harus membuka rekening saham pada perusahaan sekuritas asing. Perusahaan sekuritas ini merupakan perantara bagi orang-orang yang ingin berinvestasi saham asing secara online maupun offline.
2. Setor dana untuk membeli saham
Jika sudah memiliki rekening saham asing, yang perlu anda lakukan berikutnya yaitu menyetorkan dana untuk kebutuhan membeli saham. Umumnya, masing-masing sekuritas asing berbeda dalam menetapkan nominal setoran awal.
Setelah itu, dana tersebut disetor lewat transfer bank yang jadi rekanan sekuritas asing. Oleh karena itu, anda perlu mencari tahu apakah rekening bisa digunakan untuk melakukan transfer melalui sekuritas tersebut.
Jika tidak, lakukan langkah pembukaan kembali rekening baru pada bank rekanan atau bisa juga memilih sekuritas asing lain yang telah bekerja sama dengan bank tempat membuka rekening.
Baca Juga: BRI Berencana Lakukan Buyback Saham Rp3 Triliun
Jika diperhatikan, cara beli saham perusahaan Amerika atau perusahaan asing lainnya seperti yang disebutkan di atas, tak jauh berbeda dengan cara pembelian saham Indonesia.
Namun, untuk setoran awal beli saham asing di sekuritas asing memang cukup besar. Oleh karena itu, sebelum investasi, anda wajib melakukan survei terlebih dulu tentang perusahaan skuritas dengan setoran awal yang terjangkau, namun mempunyau prospek bagus untuk masa depan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Perkasa, IHSG Seharian Bertahan di Zona Hijau dengan Ditutup Menguat ke Level 6.807
-
Utang AS Makin Besar Usai Presiden Biden Terpilih, Elon Musk Ungkap Rahasia Negara
-
Amerika Serikat Larang Warganya ke Indonesia, Kemenparekraf Malah Khawatirkan China
-
Gara-gara Ini, AS Larang Warganya Kunjungi Indonesia
-
BRI Berencana Lakukan Buyback Saham Rp3 Triliun
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?