Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta para delegasi Presidensi G20 tetap menikmati gelaran internasional ini, meski pelaksanaan pertemuan dipindah ke Jakarta.
Seperti diketahui, Presidensi G20 awalnya akan digelar di Nusa Dua, Bali pada 15-18 Februari 2022. Namun, adanya penyebaran lonjakan kasus varian omicron, membuat gelaran ini dipindah ke Jakarta.
"Saya harap anda akan menikmati masa tinggal anda di Jakarta. Ini tentu bukan Bali, tetapi anda akan senang," ujar Sri Mulyani saat membuka pertemuan pertama menteri keuangan dan gubernur Bank sentral (FMCBG) dalam rangka presidensi G20, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (17/2/2022).
Menurut dia, meski dari sisi pariwisata lebih baik Bali, tetapi para delegasi akan terkejut betapa menariknya kota Jakarta.
"(Anda) Terkejut bahwa Jakarta sangat hijau dan juga tempat yang sangat menyenangkan bagi kita semua untuk mengadakan pertemuan yang sangat produktif," kata Sri Mulyani.
Dalam membuka pertemuan ini, Sri Mulyani menyebut banyak negara-negara di dunia mendapatkan dampak ekonomi yang hebat akibat pandemi Covid-19.
Ia mengungkapkan, selama dua tahun efek pandemi terhadap perekonomian mulai terasa, mulai dari banyaknya pengangguran hingga gangguan rantai pasok makanan.
"Pandemi Covid telah menyebabkan gangguan ekonomi global yang mendalam di sisi penawaran dan sisi permintaan sebagai sejarah, termasuk pengangguran yang tinggi," ujar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini melanjutkan, risiko kenaikan harga atau inflasi juga mengancam banyak negara karena pandemi.
Baca Juga: Jokowi Sindir Rusia-Ukraina di Forum G20: Jangan Bikin Ketegangan Baru
Menurut Sri Mulyani, jika produktivitas masih rendah dan tidak ditangani, maka akan berefek panjang pada kenaikan harga-harga.
"Produktivitas rendah dan jika tidak ditangani dengan benar dan cepat, kita pasti akan mengalami bekas luka yang bertahan lama," ucap dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak