Suara.com - PT Pintu Kemana Saja dikenal dengan nama brand PINTU, platform jual beli dan investasi aset crypto, membagikan serangkaian update mengenai perkembangan perusahaan sekaligus perannya terhadap pertumbuhan ekonomi digital melalui investasi pada aset crypto di Forum Ekonomi Merdeka 2022 bertemakan, Peluang Bisnis dan Ekonomi Digital 2022.
Forum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin sebagai keynote speech mengungkapkan Indonesia saat ini memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar, salah satunya kontribusi dari bonus demografi yang akan menjadi kekuatan pembangunan ekonomi Indonesia.
Di mana generasi milenial dan generasi Z disebut-sebut mencapai 174 juta penduduk atau 64 persen lebih dari populasi masyarakat Indonesia. Itu berarti proporsi usia kerja lebih besar sehingga akan terdapat potensi ekonomi yang tercipta dari usia penduduk produktif tersebut.
Selain itu, skala usaha di Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro dan kecil, tetapi sangat potensial sebagai pendapatan masyarakat dan dapat mengatasi pengangguran, hingga membuka peluang bagi investasi.
Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo menyatakan sejalan dengan yang dilakukan PINTU untuk memaksimalkan bonus demografi dalam rangka meningkatkan kekuatan perekonomian digital Indonesia.
“Setelah kami berhasil menyelesaikan putaran pendanaan seri A+ sebesar lebih dari 40 juta dollar pada 2021 lalu, salah satu strategi yang kami terapkan adalah merekrut talenta-talenta Indonesia terbaik untuk dapat berkontribusi pada perusahaan. Di PINTU sendiri tahun 2020 baru terdapat sekitar 20 karyawan, namun di tahun 2022 meningkat delapan kali lipat menjadi lebih dari 160 karyawan.” kata Jeth ditulis Jumat (4/3/2022).
Jeth menambahkan, PINTU berperan menjadi platform yang menjembatani dunia finansial tradisional dengan digital aset melalui investasi aset crypto.
“Aset crypto bukan hanya konsep baru dalam segi aset, akan tetapi dari sisi investasi juga menjadi hal yang baru bagi masyarakat. Dari data kami pada tahun 2019-2020 platform investasi kebanyakan di Indonesia dikhususkan melayani profesional trader, padahal populasi profesional trader saat ini hanya sebagian kecil dibanding dengan investor yang kita sebut sebagai casual trader, di mana casual trader memiliki kebutuhan investasi yang berbeda dari yang ada di pasar saat ini yaitu fokus kepada kemudahan. Untuk itu PINTU menghadirkan kemudahan dan keamanan dalam berinvestasi aset crypto. Hadirnya kami disambut baik oleh masyarakat, di mana dalam kurun waktu hampir dua tahun, aplikasi PINTU telah diunduh lebih dari dua juta dengan pengguna aktif bulanan lebih dari satu juta. Kami melihat, aset crypto menjadi primadona baru dalam dunia investasi dan turut serta membantu perekonomian Indonesia melalui sektor ekonomi digital.” paparnya.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Assassin's Creed, Free Fire Akhirnya Punya Pintu
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengungkapkan sektor perekonomian terbesar salah satunya adalah ekonomi digital. Sektor ini tumbuh pesat dengan kemajuan teknologi di dalamnya, seperti Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence, hingga Metaverse.
Bahkan berdasarkan study Bloomberg Intelligence 2022 pasar Metaverse akan mencapai 789 juta dollar AS di tingkat global pada tahun 2024. Adapun potensi pasar di ASEAN sangat besar, di mana diprediksi tahun 2024 ekonomi digital tumbuh hingga 363 miliar dollar AS. Dalam mengupayakan sektor ekonomi digital, Pemerintah melalui Kominfo memiliki empat sektor strategis sebagai pilar, salah satunya adalah infrastruktur digital.
Di mana pemerintah memiliki program membangun lebih dari 340 ribu kilometer national fiber optic backbone dikombinasikan dengan sembilan satelit serta penyediaan base transceiver station (BTS). Kominfo mengajak seluruh pihak membangun sinergi dan kolaborasi dalam membangun ekonomi digital Indonesia demi mewujudkan Indonesia terkoneksi, makin digital makin maju.
“Dengan berkembangnya ekonomi digital didukung peningkatan pengguna smartphone serta internet dan akses terhadap layanan digital, tentu investasi aset crypto akan ikut berkembang dan makin banyak digunakan seperti Defi, NFT, Metaverse, gaming, dan use case lainnya. Secara garis besar kami proyeksikan 3-5 tahun ke depan penggunan aset crypto akan makin besar serta memberikan dampak positif pada investor aset crypto di Indonesia. Selain bisa mengakses aset digital yang bersifat global, kami berharap dengan adanya revolusi blockchain akan mampu melahirkan entrepreneur yang dapat membangun proyek-proyek baru berbasis blockchain yang dapat digunakan dalam skala global.” tutup Jeth.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Dorong Digitalisasi Tata Kelola Legal Berbasis AI, Telkom Luncurkan TELIS 2.0
-
Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dana Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham
-
Di Tengah Krisis Energi Dunia, Otomasi Jadi Tameng Baru Ketahanan Listrik Global
-
IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Tarif Trump ke China Jadi Pemicu
-
Ekonom: Freeport Buka Peluang Baru bagi Papua
-
Menegakkan Prinsip Islamic Finance dalam Pengelolaan Zakat dan Wakaf
-
Mahendra Siregar Heran Ada Pergadaian Ilegal di Dekat Kantor OJK
-
Waspada! OJK Blokir 2.422 Nomor Kontak Debt Collector dan 22.993 Nomor Penipu
-
CBRE Punya Hubungan dengan Emiten RAJA? Ini Penjelasan dan Klarifikasinya
-
Cermati Fintech Group dan Privy Gelar Sesi Edukasi Finansial Mengenai Kebebasan Keuangan